Tulungagung (Antara Jatim) - Nelayan di sekitar Pelabuhan Popoh, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menghentikan aktivitas melaut sejak beberapa hari terakhir akibat cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi dan ikan sulit mereka tangkap dengan jaring maupun pancing.
"Daripada berangkat tidak ada hasilnya, lebih baik beraktivitas di darat agar tidak merugi," kata Anwar, salah seorang nelayan di Pelabuhan Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Kamis.
Siang itu, Anwar dibantu beberapa rekannya sesama nelayan terlihat beraktivitas memperbaiki geladak kapalnya yang mulai rusak.
Sementara di darat, tak jauh dari kolam labuh kapal, belasan nelayan lain terlihat sibuk memperbaiki jaring tarik atau slerek.
Menurut Anwar, banyaknya nelayan yang memutuskan tidak melaut mengakibatkan suasana tempat pelelangan ikan (TPI) menjadi sepi.
Kalaupun ada, kata dia, sebagian nelayan memanfaatkan TPI untuk menggelar jaring yang hendak diperbaiki.
"Selama tidak melaut nelayan memilih untuk istirahat dan memperbaiki peralatan melaut seperti jaring. Selain itu sebagian dari mereka juga ada yang bertani," tuturnya.
Sumarianto nelayan lain menuturkan, cuaca buruk ini sudah terjadi sejak awal bulan.
Ketinggian ombak saat ini mencapai sekitar lima meter yang menyebabkan aktivitas melaut berisiko tinggi.
Tidak hanya dari sisi ekonomis biaya operasional melaut, peluang mendapat ikan dalam kondisi cuaca tidak menentu juga minim.
"Kalau angin besar dan ombak tinggi, ikan cenderung bersembunyi di perairan dalam karena arus laut di bawah permukaan sangat deras," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016