Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menilai belum perlu adanya operasi pasar untuk menekan dan menstabilkan harga beras maupun komiditas lain karena harganya tidak mengalami kenaikan signifikan.

"Melihat perkembangan harga komiditi, sekarang belum perlu dilakukan operasi pasar," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur M. Ardi Prasetyawan ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, harga komiditi awal Maret ini berbeda dengan bulan sebelumnya yang sempat dilakukan operasi pasar di sejumlah kantor Bulog.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur per 2 Maret 2016, harga beras premium jenis IR 64 per kilogramnya mencapai Rp9.007, kemudian beras jenis bengawan Rp10.112 per kilogram dan jenis beras mentik Rp10.147 per kilogram.

"Pada Februari, harga beras bengawan mencapai Rp10.591 per kilogramnya dan sekarang sudah turun," ucap mantan Penjabat Bupati Mojokerto tersebut.

Sedangkan, untuk harga gula pasir dalam negeri per kilogramnya mencapai Rp11.622, minyak goreng botol kemasan isi 620 mililiter seharga Rp11.390, minyak goreng botol kemasan isi 2 liter seharga Rp23.844, dan minyak goreng curah Rp9.613 per kilogram.

Kemudian, untuk harga daging sapi murni per kilogramnya sebesar Rp102.052, daging ayam broiler seharga Rp25.694, daging ayam kampung Rp51.276, telur ayam ras Rp18.732 per kilogram, serta telur ayam kampung Rp32.160 per kilogram.

Sebagai bentuk pengawasan, pihaknya memiliki tim yang bertugas untuk memantau dan memonitor perkembangan harga bahan pokok di lapangan.

"Komunikasi dan koordinasi tetap kami lakukan terhadap perkembangan harga setiap harinya. Sampai sekarang laporan masuk semuanya stabil," kata mantan staf ahli Gubernur Jatim tersebut.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Jatim Witono beberapa waktu lalu mengimbau masyarakat tak perlu khawatir terhadap kelangkaan beras karena pihaknya menjamin stok atau ketersediaan beras aman sampai April 2016.

"Sampai saat ini masih ada sekitar 177 ribu ton beras, dan mampu memenuhi kebutuhan beras sampai April 2016," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016