Padang (Antara) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami di sejumlah provinsi di Sumatera, Rabu malam, telah berakhir.

Informasi diterima dari SMS BMKG di Padang, Rabu, menyebutkan penyataan itu dikirimkan pada pukul 22:33:46

Peringatan dini tsunami itu sebelumnya dikeluarkan dan disampaikan kepada masyarakat Sumatera khususnya di Sumbar, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu dan Lampung.

Peringatan dini itu menyusul terjadinya gempa berkekuatan gempa berkekuatan 7,8 SR 19:49:47 berpusat pada 4,92 Lintang Selatan (LS) dan 94,39 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 KM.

Berangsur Pulang

Ribuan warga Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang memadati beberapa tempat ketinggian untuk mengungsi dalam mengantisipasi tsunami akibat adanya gempa 7,8 Skala Richter Selasa (2/3) malam mulai pulang ke rumahnya masing-masing.

Menurut pantauan Komandan Resimen Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Zilva Yoga, sejak pukul 23.30 Selasa malam, warga yang mengungsi di Limau Manis mulai meninggalkan kampus dan bergerak ke arah bawah kota Padang.              

Pergerakan pulang warga ini mulai terjadi saat adanya pengumuman pencabutan bahaya tsunami oleh pemerintah.

Hingga saat ini di kampus Unand masih tersisa beberapa warga dan anak muda.

Dia menambahkan selama adanya warga mengungsi pihaknya telah mengerahkan 20 orang personil dan berkoordinasi dengan satpam, kepolisian dan BPBD kota untuk mencegah peristiwa yang tidak diinginkan.

Saat ini satuan pengaman tersebut telah dibubarkan dan kondisi di kampus Unand dinyatakan telah kondusif, Ucapnya.

Di lokasi lain yakni Indarung salah satu warga yang memantau Syukri menyebutkan saat ini sudah tidak terjadi kemacetan meski masih ramai dengan kendaraan.

Selain di Indarung katanya, jalan Ulu Gadut yang semenjak Selasa malam penuh oleh kendaraan, saat ini telah mulai sepi dan hanya ada pergerakan beberapa kendaraan menuju arah bawah atau kota Padang.

Sementara itu salah satu pengungsi Floruci Tri Septari lebih memilih bertahan di tempat ketinggian atau zona aman hingga pagi.

Hal ini dilakukan katanya, guna mengantisipasi adanya gempa susulan, mengingat saat ini kosnya berada tepat di zona merah untuk bencana tsunami untuk kota Padang.

Sebelumnya Badan Metereologi dan Geofisika Sumatera Barat telah mencabut peringatan dini bahaya tsunami tepat satu jam setelah gempa sebesar 7,8 Skala Richter melanda perairan Mentawai dan sekitarnya.

Bersamaan dengan itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melalui siaran persnya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menanggapi isu bencana tersebut. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016