Malang (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, secara perlahan akan mengurangi jumlah mahasiswa untuk jenjang sarjana strata 1 (S1) dan akan memperbanyak mahasiswa program pascasarjana, baik jenjang magister (S2) maupun doktor (S3).
 
"Idealnya, sebuah perguruan tinggi itu jumlah mahasiswa program sarjana S1 itu lebih sedikit dari program pascasarjana. Kalau kita bicara ideal, seharusnya 60 persen diisi mahasiswa pascasarjana dan 40 persen untuk mahasiswa jenjang sarjana S1," kata Rektor UB Malang Prof Mohammad Bisri di Malang, Minggu.

Menurut dia, pembagian 60 persen mahasiswa program pascasarjana dan 40 persen program sarjana S1 itu  merupakan ciri kampus berkualitas di luar negeri. Dalam pembangunan sebuah universitas yang unggul, dua orang mahasiswa sarjana memiliki nilai setara dengan seorang mahasiswa pascasarjana. Hal ini terkait dengan kapasitas keilmuannya.

Hanya saja, lanjutnya, program persentase lebih banyak mahasiswa pascasarjana tesrebut belum bisa dijalankan dengan serta merta, karena pemerataan memang masih diperlukan. UB masih harus menunjang keinginan pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) jumlah sarjana (S1), namun pelan-pelan jumlah mahasiswa S1 akan dikurangi.

Dalam dua tahun terakhir ini, UB mulai mengurangi kuota jumlah mahasiswa barunya. Jika pada tahun 2013, kuota mahasiswa baru yang diterima melalui tiga jalur (undangan, tes secara nasional, dan mandiri) mencapai 13 ribu lebih, pada tahun 2014  turun menjadi 12.021 mahasiswa, dan tahun 2015 juga berkurang menjadi 11.857 mahasiswa.

Hanya saja, meski jumlah mahasiswa baru bakal dikurangi, UB pada tahun ini membuka tiga program studi (prodi) baru dalam seleksi mahasiswa baru jalur undangan (SNMPTN), tes tulis (SBMPTN) dan jalur mandiri (SPMK). Ketiga prodi baru itu adalah kewirausahaan di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), instrumentasi (FMIPA), dan teknologi informasi (Filkom).

Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Kusmartono untuk angkatan pertama prodi baru dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini, kuota mahasiswa pada prodi kewirausahaan sebanyak 60, instrumentasi sebanyak 50 mahasiswa, dan teknologi informasi sebanyak 80 mahasiswa.    

Ia mengemukakan izin tiga prodi baru itu sudah dikeluarkan. Dengan turunnya izin tiga prodi baru tersebut, saat ini jumlah prodi yang dimiliki UB sebanyak 67. Dan, untuk menjaga rasio dosen dan mahasiswa proporsional, mahasiswa baru pada program agrokompleks, seperti Fakultas Peternakan (Fapet), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Fakultas Pertanian (FP) akan dikurangi 40-50 mahasiswa setiap fakultas.

Kebijakan ini diterapkank arena di setiap fakultas jumlah dosen dan mahasiswa masih dinggap belum proporsional, sehingga jumlah mahasiswa barunya harus dikurangi. "Kami akan terus berupaya agar rasio dosen dan mahasiswa di kampus ini menjadi ideal (proporsional)," ucapnya.

Jika perguruan tinggi lain seperti Uviversitas Islam Negeri Maulana Malik ibrahim (UIN Maliki) dan Universitas Negeri Malang (UM) mempunyai program mensosialisasikan kampus untuk merekrut mahasiswa baru, UB tidak melakukan sosialisasi. "Namun, jika ada undangan dari pihak lain, kami akan tetap melayani," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016