Malang (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menyatakan Komite Ekonomi Kreatif daerah itu harus bisa menarik investasi dari luar negeri atau penanaman modal asing dalam percaturan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Selain mampu menarik investasi asing atau penanaman modal asing (PMA), komite ini juga harus memiliki nilai tambah, yakni sosial dan budaya. Komite juga harus mampu meningkatkan gairah ekonomi kreatif,  bekerja menyusun kebijakan pengembangan ekonomi kreatif dan aksi," kata Moch Anton ketika melantik 33 orang pengurus Komite Ekonomi Kreatif di ruang sidang Balai Kota Malang, Jawa Timur, Selasa. 

Program-program dan kegiatan yang dilaksanakan selama periode kepengurusan tiga tahun tersebut, kata Anton, harus ada laporan dan pertanggungjawabannya secara berkala. "Apapun bentuk kegiatan dan berapapun penganggarannya harus tetap dilaporkan dan dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Wali kota dari PKB itu berharap komite yang baru dilantik tesrebut dapat menjadi pemersatu beberapa organisasi industri kreatif yang jumlahnya cukup banyak di Kota Malang. "Kami ingin semua tumbuh bersama dan saling membantu serta mendukung untuk mengembangkan berbagai jenis ekonomi kreatif yang sudah tumbuh di masyarakat," ucapnya.

Ia menambahkan, komite ini harus mampu mengarahkan dan mengembangkan 16 sektor industri kreatif, sehingga para pelaku di dalamnya bisa menjadi wirausaha sukses. Salah satu contoh adalah kuliner, sebab sektor usaha ini sudah berkembang pesat dan menjadi andalan Kota Malang.

Bukan hanya kuliner, kata Anton, beberapa komunitas lain seperti musik dan animasi juga sudah menunjukkan tajinya di tingkat regional hingga nasional.

Sementara itu Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif RI Hari Santosa Sungkari mengemukakan badan ekonomi kreatif membidangi 16 sektor, aplikasi dan game, arsitektur, design interior, design produk, design komunikasi visual, film Animasi dan video, fashion, fotografi, kuliner, kriya, penerbitan,  periklan, seni pertunjukan, seni rupa musik dan radio dan televisi. 

Dan, lanjutnya, perlu dimengerti bahwa badan kreatif lebih menitik beratkan pada hasil peningkatan ekonomi yang bisa dinikmati oleh para pelakunya. "Untuk Kota Malang, ada 12 jenis industri kreatif yang harus dibesarkan oleh anggota komite, antara lain arsitektur, film, video, busana, musik, radio, dan televisi. Produk jenis e-dagang pun mesti didorong supaya investasi dari luar masuk ke Kota Malang," ujar Hari Santoso.

Menurut dia, jika nilai investasi yang masuk cukup besar, inflasi akan turun dan nilai tukar rupiah pun akan naik. Sehingga, ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku ekonomi kreatif ini.

Anggota Komite Ekonomi Kreatif sebanyak  33 orang dari berbagai latar belakang, antara lain pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Malang, anggota komunitas besar dan pelaku industri kreatif di Kota Malang.

Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang Wasto, mengatakan kerja awal komite adalah memetakan rencana kerja selama tiga tahun ke depan. "Nanti tiap anggota dimintai usulan program. Jika perlu di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2016, saya usulkan anggaran untuk program yang dapat direalisasi tahun ini agar dalam pembahasan tidak perlu memikirkan pendanaan," kata Wasto yang juga Kepala Bappeda Kota Malang itu.

Pelantikan Komite Ekonomi Kreatif tersebut juga menjadi rangkaian acara Indonesian Creative Cities Conference (ICCC) pada 31 Maret-3 April 2016 di Kota Malang.

ICCC merupakan wadah berkumpulnya dari berbagai macam industri kreatif yang nantinya mampu menjadi pendorong perkembangan kesejahteraan bagi para pelaku dan masyarakat pada umumnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016