Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini mengatakan bahwa pemeliharaan terhadap sejumlah sentra-sentra pedagang kaki lima sudah masuk dalam evaluasi dan menjadi prioritas kinerja setelah resmi memimpin nantinya.

"Pembenahan sentra PKL sudah saya pikirkan dan pasti ada evaluasi, khususnya pujasera-pujasera," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut mengaku menerima informasi terkait keluhan pedagang karena rusaknya fasilitas di sejumlah sentra PKL, salah satunya di Food Court Urip Sumoharjo.

Risma, sapaan akrabnya, juga mengakui fasilitas seperti jaringan internet tidak jalan karena terkendala masalah teknis.

"Iya saya sudah tahu kalau atap bocor dan wifi-nya sudah tidak jalan. Setelah saya dilantik nanti, sentra PKL Urip Sumoharjo akan dibenahi," ucap wali kota terpilih yang dilantik pada 17 Februari 2016 tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Surabaya Armuji mendorong Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Koperasi dan UMKM untuk benar-benar serius memperhatikan sentra PKL dan membenahi fasilitas yang rusak.

Legislator asal PDI Perjuangan tersebut mengaku mendengar informasi dan prihatin dengan rusaknya fasilitas sentra PKL Urip Sumoharjo.

"Membangun sentra PKL tidak murah dan menggunakan uang rakyat sehingga tidak alasan bagi Pemkot untuk diam saja. Segera benahi untuk kenyamanan pengunjung," katanya.

Sebelumnya, pedagang menyoroti kondisi pujasera di Jalan Urip Sumoharjo milik Pemerintah Kota Surabaya yang dinilai memprihatinkan karena tidak terawatnya fasilitas setempat.

"Saya sudah menyampaikan keluhan pujasera ini melalui website khusus milik Pemkot Surabaya, tapi belum ada jawaban sama sekali," ujar salah seorang pedagang , Tissha Givanda.

Pemilik kedai Juara Sop Klaten tersebut berharap ada perhatian dari Pemkot sehingga menarik perhatian pengunjung. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016