Surabaya (Antara Jatim) - Para jurnalis di Jawa Timur ditantang beradu "stand up comedy" dalam kompetisi melawak memperingati Hari Pers Nasional 2016 dan HUT ke-70 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), pada Jumat, 26 Februari 2016.
"Kompetisi ini baru pertama kali digelar memeriahkan HPN dan antusias rekan-rekan jurnalis terhadap stand up comedy sangat tinggi," ujar Ketua PWI Jatim Akhmad Munir kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, kompetisi ini memang beda dan lepas dari kegiatan jurnalistik, namun tidak lepas dari keseharian jurnalis di sela-sela melaksanakan tugasnya.
Tujuan digelarnya kompetisi ini untuk menghibur diri sendiri maupun orang lain sehingga tidak ada tema dan peserta bebas mengeksplor apa saja.
"Tapi tetap ada batasan dan dalam koridor norma, seperti peserta dilarang menggunakan unsur pornografi dan mengandung unsur SARA," ucap Kepala LKBN Antara Biro Jatim tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia HPN Jatim 2016 Eko Pamuji mengatakan peserta dilarang menjiplak isi kompetisi serupa yang sudah ada sehingga harus ide orisinal yang disampaikan dalam lawakannya nanti.
Ketentuan lainnya, lanjut dia, pada waktu tampil di babak penyisihan setiap peserta diberi waktu maksimal tiga menit.
"Bila peserta lolos ke babak final diberi waktu maksimal tujuh menit dan membawakan materi berbeda," katanya.
Yang berbeda lainnya, kata dia, tidak hanya jurnalis mewakili media cetak, radio, dalam jaringan (online) dan televisi, namun para narasumber yang selama ini selalu berinteraksi dengan jurnalis diberi kesempatan ikut.
"Ini agar lebih mengakrabkan awak media dengan masyarakat, terutama para narasumber. Total hadiahnya Rp8 juta," katanya.
Oleh panitia, peserta dipersilakan mendaftar di Balai Wartawan di Jalan Taman Apsari 15-17 Surabaya hingga batas waktu 23 Februari 2016 tanpa dipungut biaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kompetisi ini baru pertama kali digelar memeriahkan HPN dan antusias rekan-rekan jurnalis terhadap stand up comedy sangat tinggi," ujar Ketua PWI Jatim Akhmad Munir kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, kompetisi ini memang beda dan lepas dari kegiatan jurnalistik, namun tidak lepas dari keseharian jurnalis di sela-sela melaksanakan tugasnya.
Tujuan digelarnya kompetisi ini untuk menghibur diri sendiri maupun orang lain sehingga tidak ada tema dan peserta bebas mengeksplor apa saja.
"Tapi tetap ada batasan dan dalam koridor norma, seperti peserta dilarang menggunakan unsur pornografi dan mengandung unsur SARA," ucap Kepala LKBN Antara Biro Jatim tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia HPN Jatim 2016 Eko Pamuji mengatakan peserta dilarang menjiplak isi kompetisi serupa yang sudah ada sehingga harus ide orisinal yang disampaikan dalam lawakannya nanti.
Ketentuan lainnya, lanjut dia, pada waktu tampil di babak penyisihan setiap peserta diberi waktu maksimal tiga menit.
"Bila peserta lolos ke babak final diberi waktu maksimal tujuh menit dan membawakan materi berbeda," katanya.
Yang berbeda lainnya, kata dia, tidak hanya jurnalis mewakili media cetak, radio, dalam jaringan (online) dan televisi, namun para narasumber yang selama ini selalu berinteraksi dengan jurnalis diberi kesempatan ikut.
"Ini agar lebih mengakrabkan awak media dengan masyarakat, terutama para narasumber. Total hadiahnya Rp8 juta," katanya.
Oleh panitia, peserta dipersilakan mendaftar di Balai Wartawan di Jalan Taman Apsari 15-17 Surabaya hingga batas waktu 23 Februari 2016 tanpa dipungut biaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016