Lumajang (Antara Jatim) - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyatakan permukiman warga aman dari guguran awan panas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.

"Jarak luncuran awan panas Semeru masih jauh dari permukiman penduduk di Kabupaten Lumajang karena jarak rumah warga dengan puncak Semeru sekitar 8 kilometer lebih, sehingga masih aman," kata Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Hendro Wahyono, Sabtu, di Lumajang.

Gunung Semeru meluncurkan guguran awan panas sejauh 4-5 kilometer dari puncak kawah Jonggring Saloko pada 13 Februari 2016 pukul 06.05 WIB yang mengarah ke sektor selatan-tenggara, yakni menuju ke Besuk Kobokan dan Besuk Kembar.

"Guguran awan panas itu menyebabkan sejumlah desa di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dilanda hujan abu vulkanis di antaranya Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Supit Urang, dan Sumberurip yang berada di Kecamatan Pronojiwo," tuturnya.

Sejumlah petugas dan sukarelawan juga membagikan masker kepada warga yang terdampak abu vulkanis Gunung Semeru, terutama di beberapa desa terdekat dengan puncak Semeru.

"Kami mengimbau warga di lereng Gunung Semeru untuk mewaspadai luncuran awan panas susulan, namun sejauh ini sudah tidak ada tanda-tanda guguran awan panas lagi," katanya.

Pihak BPBD Lumajang, lanjut dia, selalu berkoordinasi dengan petugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur terkait dengan perkembangan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu.

"Beberapa desa di lereng Gunung Semeru merupakan daerah tangguh bencana, sehingga masyarakat sudah diberikan sosialisasi tentang rambu-rambu peringatan, jalur evakuasi, dan titik kumpul, apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Semeru," paparnya.

Ia menjelaskan guguran awan panas sangat berbahaya, apabila terjadi tekanan dari dalam  magma yang sangat kuat akan memicu terjadinya semburan material pijar yang mengarah ke sejumlah daerah aliran sungai (DAS).

"DAS yang harus diwaspadai yakni Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Kobokan yang menjadi jalur luncuran awan panas Semeru," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, BPBD Lumajang meneruskan laporan PPGA Semeru ke sejumlah camat dan kepala desa yang daerahnya berada di lereng Gunung Semeru.

"Enam kecamatan yang berada di lereng Semeru dan dilalui aliran lahar dingin yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian dan Pronojiwo," ujarnya.

Kendati mengeluarkan guguran awan panas, Pusat Vulkanologi Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan status Gunung Semeru masih tetap pada level II atau waspada.(*)
     

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016