Surabaya, (Antara Jatim) - Tunggakan rekening listrik di wilayah Pulau Madura pada tahun 2015 tertinggi di antara beberapa wilayah lainnya Jawa Timur, yakni mencapai mencapai Rp14,3 miliar.

Deputi Manajemen, Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim Pinto Raharjo, Jumat di Surabaya mengatakan setelah Madura, tunggakan tertinggi selanjutnya adalah Jember yang mencapai Rp2,2 miliar.

Kemudian, disusul Kabupaten Gresik Rp1,8 miliar, Kabupaten Bojonegoro Rp1,2 miliar, dan Banyuwangi yang mencapai Rp800 juta.

Pinto mengatakan, tingginya tunggakan pembayaran rekening listrik pasca bayar di beberapa rayon PLN Jatim disebabkan petugas yang mengalami kesulitan saat menagih pada pelanggan.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan saat menagih, yakni para petugas PLN dimarahi serta sebagian konsumen menghindar dari petugas pada saat didatangi ke rumah," katanya.

Meski demikian, Pinto mengaku secara umum kesadaran membayar listrik warga Jatim pada 2015 sudah tinggi dibanding tahun 2014, dan total tunggakan yang tercatat menurun sekitar 10 persen.

Terbukti, kata Pinto, tunggakan rekening pembayaran listrik pasca bayar di PT PLN Distribusi wilayah Jatim turun dari Rp51,6 miliar pada 2014 menjadi Rp43,3 miliar di tahun 2015.

"Memang masih ada warga yang kurang paham dan kurang sadar memenuhi kewajibannya, meski sudah diberi sanksi oleh PLN dengan mematikan hubungan listriknya," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016