Sidoarjo, (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mendorong kepada warga masyarakat untuk peduli terhadap tetangga salah satu di antaranya adalah melalui gerakan peduli tetangga.

"Saat ini banyak di antara warga yang baru tahu kalau tetangganya itu terlibat narkoba setelah digerebek oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), baru tahu kalau tetangganya itu terlibat gerakan radikal setelah disergap oleh Densus 88," katanya saat ngopi bareng warga Perumahan Istana Mentari, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengemukakan, gerakan peduli tetangga ini didasari keprihatinan di sekitar karena banyak hal-hal perlu respon bersama terutama bersama-sama dengan tetangga.

"Saat ini banyak warga lain yang tahu melalui media masa atau media sosial lainnya yang tahu dengan kondisi yang kurang mampu misalnya. Sementara, warga atau tetangganya sendiri tidak tahu," katanya.

Oleh karena itu, melalui gerakan peduli tetangga ini diharapkan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat mulai dari tingkat rukut tetangga (RT) bisa diselesaikan.

"Nantinya dalam program tersebut akan menggunakan aplikasi yang berhubungan dengan perangkat lunak, dimana adminnya adalah ketua RT setempat. Dari situ, seluruh warga masyarakat bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mengeluarkan uneg-uneg dan keluhan yang terjadi di masyarakat," katanya.

Dirinya menyebut, dalam aplikasi tersebut harus menjangkau empat aspek masing-masing masyarakat pengguna telepon pintar, masyarakat yang tidak memiliki telepon pintar dan hanya memiliki telepon genggam, masyarakat yang tidak memiliki telepon genggam dan hanya memiliki telepon rumah serta masyarakat yang tidak memiliki semuanya.

"Begitu pula dengan tingkat yang lebih tinggi, yakni ketua Rukun Warga (RW) yang nantinya mengontrol setiap permasalahan di tingkat RT begitu seterusnya sampai naik ke tingkat yang lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini data yang diperbarui oleh pemerintah itu sifatnya lima tahunan dan untuk mengisi kekosongan data tersebut bisa digunakan aplikasi itu.

"Kami berharap dengan adanya aplikasi tersebut maka permasalahan-permasalahan yang selama ini tidak diketahui bisa direspon dengan cepat oleh pemerintah," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016