Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang menyoroti kondisi pujasera di Jalan Urip Sumoharjo milik Pemerintah Kota Surabaya yang dinilai memprihatinkan karena tidak terawatnya fasilitas setempat.

"Saya sudah menyampaikan keluhan pujasera ini melalui website khusus milik Pemkot Surabaya, tapi belum ada jawaban sama sekali," ujar salah seorang pedagang setempat Tissha Givanda ketika ditemui, Kamis.

Keluhan yang sama juga telah disampaikan mahasiswi Universitas Surabaya tersebut beberapa kali ketika digelar pertemuan dengan pengelola pujasera yang didirikan saat kepemimpinan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono itu.

"Di atap dan meja kursi depan stan dagang, saya memasang sendiri terpal agar kebocoran tidak semakin parah. Kami harap ada perhatian dari pemerintah kota," kata pemilik stan "Juara Sop Klaten" tersebut.

Pantauan di lokasi, atap-atap sentra PKL yang berlokasi di jalan protokol Kota Pahlawan tersebut berantakan dan dipastikan bocor saat hujan turun.

"Efeknya pengunjung semakin sepi. Padahal kami sudah pernah mengajukan perbaikan ke Pemkot Surabaya sejak dua tahun lalu, tapi belum ada tanggapan," kata pedagang lainnya, Abdul Rais.

Koordinator Pengelola Pujasera Urip Sumoharjo, Suhardi, ketika dikonfirmasi mengakui adanya kerusakan di beberapa sudut, terutama atap dan fasilitas seperti jaringan internet.

"Dari kapasitas 40-an stan, saat ini terdapat 24 stan masih bertahan, itupun yang mengarah ke jalan. Kalau sisi belakang sudah banyak yang memilih tutup karena jarang dikunjungi," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang kebetulan berkunjung ke pujasera mengaku prihatin dan berharap ada perhatian serius dari Pemerintah Kota Surabaya.

"Saya sering lewat dan penasaran dengan tempat ini. Kebetulan ada waktu mampir. Atapnya banyak yang bocor dan pasti tidak nyaman kalau hujan," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Pihaknya berjanji menindaklanjutinya dan meminta Pemkot Surabaya untuk benar-benar memperhatikan fasilitas umumnya, sekaligus menginventarisasi seluruh aset yang rusak lainnya.

Sebagai salah satu bentuk kepedulian, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu akan turut terlibat perbaikan menambal atap-atap bocor, meski hanya bersifat pembenahan sementara. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016