Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Riset Daerah akan merekomendasikan hasil diskusi terkait pengeboran sumur di Sidoarjo ke Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk selanjutnya digunakan untuk bahan masukan sebelum diambil kebijakan.

"Hasilnya akan langsung direkomendasikan ke Gubernur Jatim," ujar Ketua Dewan Riset Daerah Jatim Hotman Siahaan ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa.

Diskusi difokuskan mencari solusi terkait rencana pengeboran sumur oleh PT Lapindo Brantas Inc di Sidoarjo di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya pada Rabu, 10 Februari 2016.

Terkait pengeboran yang rencananya dilakukan di sumur TGA 10 yang berjarak 3,97 kilometer dari pusat semburan, jaraknya dinilai relatif dekat dengan area terdampak oleh semburan lumpur panas.

"Inilah yang menjadikan mengapa masalah ini kontroversial, dan karena ini pula alasan kami mendiskusikannya," ucap guru besar asal Universitas Airlangga tersebut.

Sasarannya, kata dia, agar diperoleh informasi guna memformulasikan rekomendasi yang tepat untuk pengambilan kebijakan mengenai kelayakan rencana pengeboran sumur TGA 10 di Desa Kedungbanteng tersebut.

Sedangkan, ketika disinggung tidak dilibatkannya Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jatim Handoko Teguh Wibowo dalam diskusi, lanjut dia, ahli sosiologi tersebut mengaku belum mengetahuinya karena tak ikut membuat undangan.

"Saya tidak tahu siapa-siapa saja yang diundang, tapi setahu saya memang ada 10 orang narasumber menjadi pembicara, termasuk dari pihak PT Lapindo Brantas Inc," katanya.

Sementara itu, Ketua IAGI Jatim Handoko Teguh Wibowo ketika dikonfirmasi mengakui belum mendapat undangan, meski biasanya selalu dilibatkan.

"Saya biasanya yang mewakili jika ada undangan ke IAGI Jatim dan belum melihatnya di sekretariat," katanya.

Handoko merupakan salah seorang pakar geologi yang menyatakan bahwa rencana pengeboran sumur pengembangan PT Lapindo Brantas Inc di sumur Tanggulangin 6 dan 10 aman dilakukan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016