Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya melatih belasan proktor (pengawas ujian) dan teknisi utama dari 40 sekolah di jenjang SMA dan SMK tambahan yang akan mengikuti pelaksanaan ujian guna memperlancar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016.

"Ada sekitar 40 sekolah tambahan SMA dan SMK di Surabaya yang akan mengikuti UNBK, namun untuk kelancaran pelaksanaan ujian, maka kami harus menyamakan persepsi dengan melatih para proktor dan teknisi utama," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Disdik Surabaya, Drs. Sudarminto, M. Pd seusai sosialisasi di SMKN 1 Surabaya, Selasa.

Ia menuturkan persamaan persepsi para proktor dan teknisi utama, dimaksudkan agar nantinya waktu simulasi sekolah tambahan tersebut memiliki pemahaman yang sama dengan sekolah-sekolah lain yang telah terlebih dahulu menerapkan sistem UNBK di tahun 2015.

"Dengan tambahan 40 sekolah yang mengikuti UNBK pada tahun ini, maka total ada 619 sekolahan yang ditetapkan mengikuti UNBK, rinciannya 134 SMA, 104 SMK, dan sisanya Madrasah Aliyah (MA) serta SMP dan MTs," ujar mantan kepala sekolah SMAN 16 Surabaya itu.

Menurut dia, sebelum sekolah tersebut mendaftarkan diri ke Testing Center ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu prioritas sekolah terlebih dahulu menyiapkan kebutuhannya sendiri, seperti memiliki komputer yang sesuai dengan petunjuk teknis kemudian melakukan pengecekan spesifikasi komputer.

"Sekolah juga harus menjalin koordinasi yang baik dengan yayasan ataupun lembaga bagi sekolah swasta untuk menyiapkan pelaksanaan UNBK, serta dapat bergabung dengan sekolah-sekolah lain yang telah memiliki fasilitas memadai dalam pelaksanaan UNBK nantinya," jelasnya.

Selain itu, tambahnya jika tidak memperoleh sekolah penggabung, kemudian Disdik telah mencarikan dengan sekolah terdekat, namun masih belum terfasilitasi, maka nantinya akan difasilitasi melalui Testing Center.

"Ditingkat persiapan pelaksanaan UNBK, SMA dan SMK hanya memasuki tahap yang ketiga, yaitu sekolah-sekolah yang kurang memiliki fasilitas kini telah bergabung dengan sekolah mandiri," terangnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pelaksanaan UNBK secara teknis nantinya akan berlangsung semi online. Mekanismenya server lokal mengunduh paket soal (sinkronisasi), daftar peserta tes secara online dengan menggunakan akses internet beberapa hari sebelum hari H.

"Kemudian peserta tes mengakses tes secara offline ke server lokal. Hasil jawaban peserta dikirimkan secara online dengan mengunggahnya, setelah tes berlangsung ke server pusat," tuturnya.

Selesai ujian, ia menambahkan nantinya pengawas ruangan akan mengumumkan ujian sudah berakhir dan meminta peserta untuk meninggalkan ruang ujian, kemudian proktor mengecek dan mengeluarkan Exam browser seluruh peserta.

"Proktor melakukan pengunggahan data jawaban ke server pusat. Proktor dan Pengawas mengisi dan menandatangani berita acara, sedangkan teknisi atau sekretariat menguggah berita acara dan daftar hadir setelah ditandangani oleh kepala sekolah masing-masing ke website," jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Surabaya, Bahrun menambahkan di sekolahnya ada 970 siswanya yang akan mengikuti UNBK, dengan menggandeng beberapa sekolah untuk memfasilitasi UNBK di tempatnya, yaitu dari SMPN 32, SMP Kartika I, SMK Siti Aminah dan SMK Ganseha 2 Surabaya.

Secara terpisah, Kepala Disdik Jatim, Saiful Rachman menjelaskan bahwa penambahan jumlah sekolah di Surabaya mempengaruhi angka keberadaan sekolah di Jatim yang siap UNBK. Sebelumnya di Jatim terdapat 1.306 sekolahan sebagaimana evaluasi dua pekan lalu.

"Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya.  Tahun lalu hanya ada 243 penyelenggara UNBK sebagai percontohan, namun sekarang menjadi 1.306 lembaga, ditambah 40 lagi sekolahan di Surabaya," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016