Jombang (Antara Jatim) - Seorang anak berusia sembilan tahun bernama Inobel Bunga Febrianti, asal Perum Griya Kencana Mulya, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diketahui meninggal dunia yang diduga terkena demam berdarah.
     
Direktur RSUD Jombang Pudji Umbaran, Senin mengemukakan pasien dibawa ke rumah sakit atas rujukan dari Rumah Sakit Islam dengan kondisi sakit demam berdarah pada hari keempat dan kritis.
     
"Kami rawat pasien di ruang ICU sentra, sekitar lima hari dan ada perbaikan, sesuai pemeriksaan fisik membaik," katanya kepada wartawan dikonfirmasi terkait dengan pasien.
     
Ia juga mengatakan pasien dibawa ke ruang perawatan karena kondisinya yang sudah membaik di hari kesembilan perawatan tersebut. Namun, dari hasil pemeriksaan ternyata pasien itu mempunyai infeksi tumapangan di paru-paru.
     
"Untuk grafik demam berdarah sudah selesai, dan kami tinggal menyelesaikan infeksi di paru-paru. Kami bawa ke ruang perawatan, sebab pasien juga sudah bisa minum," ujarnya.
     
Namun, lanjut dia, saat proses perawatan itu ternyata kondisi tubuhnya semakin lemah. Ia mengalami sesak nafas hebat, sehingga pasien dibawa kembali ke ruang ICU untuk mendapatkan alat bantu pernafasan.
     
"Kami larikan ke ICU untuk dipasang alat bantu pernafasan, sehingga meninggal dunia, jadi dugaan sementara meninggal karena infeksi itu," ujarnya.
     
Ia mengatakan, secara teori jika kekebalan manusia bagus, virus itu bisa kalah, namun jika lemah virus itu bisa aktif, sehinggga ketika seseorang terkena demam berdarah, juga tergantung dengan kondisi tubuh pasien.
    
Sampai saat ini, ia mengatakan jumlah pasien demam berdarah yang dirawat masih cukup tinggi, sebanyak 32 pasien dengan rata-rata pasien anak-anak. Selain dirawat di ruang ICU, mereka juga dirawat di ruang perawatan.
     
Ia tetap menganjurkan kepada warga agar menerapkan pola hidup yang bersih, dengan membersihkan lingkungan serta dengan 3M (menutup, menguras, mengubur) benda-benda yang bisa menampung air.
     
Menurut dia, dengan program itu akan lebih baik mencegah penyebaran demam berdarah dan bukan hanya mengandalkan pengasapan atau foging. Dengan pengasapan, yang mati hanya nyamuk dewasa, sementara jentiknya masih hidup.
    
"Saya juga usulkan bulan bakti PSN. Ini dalam rangka kewaspadaan masyarakat," ujarnya. 
     
Kabupaten Jombang termasuk daerah yang tinggi serangan demam berdarahnya. Hingga 31 Januari 2016, di Kabupaten Jombang merupakan peringkat pertama kasus demam berdarah dengan jumlah pasien sebanyak 235 orang, sementara jumlah kematian mencapai delapan orang. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016