Surabaya, (Antara Jatim) - Arus peti kemas di pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Persero meningkat tipis sekitar 1 persen pada 2015, dari 4,337 Teus pada 2014 menjadi 4,360 pada tahun 2015.

Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto, Senin mengatakan secara rinci realisasi jumlah arus barang dengan menggunakan kemasan peti kemas di lingkungan Pelindo III sepanjang tahun 2015 sebanyak 4.360.669 Teus, atau lebih besar 1 persen dibanding tahun 2014 yang hanya tercatat 4.337.555 Teus.
     
"Ini artinya, perlambatan ekonomi dunia sepertinya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap arus peti kemas di beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo III," kata Edi dalam siaran persnya di Surabaya.
     
Ia mengatakan dari nilai total arus peti kemas yang melalui pelabuhan Pelindo III, peti kemas domestik masih mendominasi dengan prosentase mencapai 57 persen atau tercatat 2.504.288 Teus.
     
Sedangkan komposisi peti kemas internasional tercatat 43 persen dengan jumlah peti kemas sebanyak 1.856.381 Teus.
     
Edi mengatakan, Pelindo III mengoperasikan sebelas pelabuhan di tujuh provinsi yang digunakan untuk melayani kegiatan bongkar muat peti kemas. 
     
Sebelas pelabuhan itu antara lain Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Tanjung Emas, Semarang, kemudian pelabuhan di Banjarmasin,Tenau Kupang, Benoa, Sampit, Kotabaru, Lembar, Kumai, Maumere dan Bima.
     
"Untuk pelabuhan yang mendominasi atau paling tinggi arus peti kemas adalah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan catatan 3.120.683 Teus atau terjadi peningkatan tipis sebesar 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tercatat 3.105.827 Teus," katanya.
     
Kemudian, kata Edi, disusul Pelabuhan Tanjung Emas dengan catatan sebanyak 608.984 Teus dengan rincian 608.199 Teus di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dan 785 Teus di Pelabuhan Konvensional Tanjung Emas. 
    
"Di Pelabuhan Tanjung Emas total capaian yang didapat menunjukkan peningkatan sebesar 5,6 persen dari tahun 2014 sebelumnya, dimana terealisir 576.866 Teus," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016