Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menyatakan banjir yang melanda beberapa titik di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu pada Minggu (7/2) pagi akibat dari luberan saluran air.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya Soemarno, di Surabaya, Minggu, mengatakan intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu malam (6/2) sampai Minggu pagi, yang kemudian membuat saluran air penuh, hingga meluber ke pemukiman warga.
    
"Saluran air yang penuh itu juga mengalami kesulitan untuk menuju ke saluran besar karena kondisi air laut di bagian utara kota Surabaya juga sedang pasang," katanya.
    
Menurut dia, beberapa titik juga ada sumbatan, namun sumbatannya tidak terlalu parah. Hanya di saluran tersier yang ada sampah tapi tidak banyak.
    
"Memang perlu lebih dari satu jam dan ada lebih dari dua jam untuk surut," katanya.
    
Banjir yang terjadi di beberapa titik itu juga berada di daerah yang memang menjadi kantong air atau cekungan dataran rendah, dimana air berkumpul di daerah itu. Hal itu terjadi di Karangan Jaya dan Lidah di wilayah Wiyung, Balongsari dan Tandes di wilayah kecamatan Tandes, dan kawasan Jl Tanjung Sadari, Kecamatan Perak. Selain itu genangan air juga terjadi di daerah Wonocolo, Kutisari dan Siwalankerto.
    
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas tinggi yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari ini.
    
Untuk itu, lanjut dia, Bakesbanglinmas memberi tiga informasi penting bagi warga, pertama jangan sampai saluran di wilayah masing-masing tersumbat. "Sering bersihkan saluran, agar jalannya air lancar bila hujan turun deras," kata Soemarno.
    
Kedua, lanjut dia, jaga anak-anak yang bermain air hujan dan genangan air, untuk menghindari dekat saluran air. Derasnya aliran air bisa memicu mereka terseret arus. Ketiga, begitu ada genangan masuk rumah, segera amankan stop kontak listrik yang ada, agar terhindar dari sengatan listrik.
    
"Terakhir, segera hubungi petugas agar ada pertolongan bila terjadi banjir. Misalnya bantuan mobilitas kendaraan, dan kebutuhan untuk melancarkan saluran air agar genangan cepat surut," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016