Trenggalek, (Antara Jatim) - Sejumlah nelayan di pesisir Pantai Blado Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tetap melaut meski hasil tangkapan ikan selama musim hujan minim.
"Melautnya juga tergantung kondisi ombak dan cuaca. Jika ombak tidak besar, angin tidak terlalu kencang dan cuaca baik, kami akan melaut. Jika tidak, ya istirahat," ujar Asmungi (50), salah seorang nelayan di Pantai Blado Kecamatan Munjungan, Sabtu.
Saat berbincang dengan koresponden Antara sekitar pukul 13.00 WIB, Asmungi sedang merajut jaring di atas kapal pancing tradisional miliknya.
Sementara dua remaja anak nelayan lain terlihat asyik belajar mengendalikan perahu di sekitar muara Pantai Blado.
Asmungi mengaku sudah siap untuk kembali melaut. Perahu berikut mesin penggerak berkapasitas 15 PK miliknya dalam kondisi baik, demikian pula dengan jaring ikan yang sedang ia perbaiki.
"Sebentara lagi selesai. Nanti sore pun kalau mau dipakai siap," ujarnya.
Namun, Asmungi belum bisa memastikan apakah jadi berangkat melaut atau tidak. Pasalnya, kata dia, cuaca di tengah laut cenderung tidak menentu.
"Sekarang cerah dan kecepatan angin rendah, tapi nanti sore bisa berubah 180 derajat. Makanya kami pilih menunggu perkembangan cuaca dan kondisi ombaknya," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Melautnya juga tergantung kondisi ombak dan cuaca. Jika ombak tidak besar, angin tidak terlalu kencang dan cuaca baik, kami akan melaut. Jika tidak, ya istirahat," ujar Asmungi (50), salah seorang nelayan di Pantai Blado Kecamatan Munjungan, Sabtu.
Saat berbincang dengan koresponden Antara sekitar pukul 13.00 WIB, Asmungi sedang merajut jaring di atas kapal pancing tradisional miliknya.
Sementara dua remaja anak nelayan lain terlihat asyik belajar mengendalikan perahu di sekitar muara Pantai Blado.
Asmungi mengaku sudah siap untuk kembali melaut. Perahu berikut mesin penggerak berkapasitas 15 PK miliknya dalam kondisi baik, demikian pula dengan jaring ikan yang sedang ia perbaiki.
"Sebentara lagi selesai. Nanti sore pun kalau mau dipakai siap," ujarnya.
Namun, Asmungi belum bisa memastikan apakah jadi berangkat melaut atau tidak. Pasalnya, kata dia, cuaca di tengah laut cenderung tidak menentu.
"Sekarang cerah dan kecepatan angin rendah, tapi nanti sore bisa berubah 180 derajat. Makanya kami pilih menunggu perkembangan cuaca dan kondisi ombaknya," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016