Surabaya, (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat perekonomian di wilayah setempat pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan 5,44 persen, atau melambat dibanding dengan tahun 2014 yang tumbuh 5,86 persen.

Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, Jumat mengatakan, dari sisi produksi semua kategori mengalami pertumbuhan positif, kecuali pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif sebesar 3 persen.

Teguh menyebutkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada pertambangan dan penggalian sebesar 7,92 persen, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,91 persen.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh Net Ekspor Antar Daerah sebesar 13,39 persen," kata Teguh dalam keterangan persnya di Kantor BPS Surabaya.

Ia mengatakan, bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, lapangan usaha industri pengolahan memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 1,57 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 1,09 persen.

Kemudian diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,43 persen dan penyediaan akomodasi dan makan mium sebesar 0,39 persen.

Sebelumnya, triwulan IV/2015 ekonomi Jatim tumbuh 5,94 persen bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2014, dan pertumbuhan sebagian besar terjadi pada lapangan usaha.

Pada triwulan itu, pertambangan dan penggalian usaha merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 11,82 persen. Diikuti jasa keuangan dan asuransi sebesar 9,94 persen dan Penyediaan akomodasi sebesar 9,33 persen.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan IV/2015 tercatat adalah industri pengolahan sebesar 1,58 persen, diikuti konstruksi sebesar 0,96 persen dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,58 persen.

"Artinya ekonomi Jatim triwulan IV/2015 mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif sebesar 1,73 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya," katanya.

Penyebabnya, kata Teguh karena efek musiman beberapa komoditi pertanian, kehutanan dan perikanan seperti padi yang memasuki musim tanam.

Sementara dari lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tinggi ini terutama didukung oleh konstruksi yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,69 persen diikuti jasa pendidikan dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,26 persen.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016