Madiun (Antara Jatim) - Bangunan SMP Negeri 13 Kota Madiun yang berada di Jalan Sumatra, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, terendam air setelah hujan deras mengguyur daerah setempat sejak Selasa siang hingga malam hari. 

"Air mulai masuk menggenangi sejumlah ruang kelas pada sore tadi. Ketinggian air mencapai 50 centimeter," ujar Kepala SMP Negeri 13 Kota Madiun, Sujito, kepada wartawan. 

Menurut dia, air yang menggenangi bangunan sekolahnya tersebut disebabkan adanya penyumbatan di saluran air yang ada di sekitar sekolah tersebut. Penyumbatan diduga disebabkan karena sampah ataupun kondisi bangunan saluran air yang kurang baik.

Untuk menangani genangan itu, pihaknya meminta bantuan BPBD Kota Madiun. Sementara petugas BPBD yang datang ke lokasi tersebut, langsung berusaha menyurutkan air dengan bantuan empat unit mesin pompa air. 

"Air dengan cepat menggenangi seluruh sudut bangunan sekolah. Kami terpaksa meminta bantuan BPBD untuk menyedot air dengan mesin pompa air," kata dia. 

Selain menggenangi gedung SMP Negeri 13, hujan deras yang mengguyur Kota Madiun sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari, juga menggenangi sejumlah jalan besar di kota setempat. 

Di antaranya di Jalan Diponegoro, Sumatra, Kartini, Anggrek, dan beberapa jalan lainnya, hingga beberapa ada yang masuk rumah. Diduga, genangan air tersebut disebabkan karena saluran drainase yang terganggu. 

Petugas BPBD Kota Madiun terpantau melakukan patroli di sejumlah titik atau zona yang rawan banjir di daerah setempat. Di antaranya di wilayah Kecamatan Rejomulyo, Kelun, Tawangrejo, dan Pilangbango. 

Patroli tersebut bertujaun untuk mengantisipasi banjir yang rawan terjadi saat musim hujan berlangsung. Adapun, tipe banjir yang sering terjadi di Kota Madiun adalah luapan air sungai akibat kiriman dari daerah lereng Gunung Wilis seperti Kabupaten Madiun dan Ponorogo. 

Berdasarkan laporan dari BMKG Juanda ke BPBD Kota Madiun, intensitas hujan masih cukup tinggi hingga akhir Februari mendatang. Untuk itu, warga yang bertempat tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor, hendaknya selalu waspada dan jika perlu mengungsi ke tempat yang aman. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016