Pamekasan (Antara Jatim) - Kartu Tanda Penduduk (KTP) pedagang Pasar Sedangdang, Pamekasan, Jawa Timur banyak yang terbakar pada musibah kebakaran yang menghanguskan 80 kios yang terjadi 29 Januari 2016.

Salah satunya seperti yang dialami pedagang jaket dan busana muslim, Haji Rajib. Kini pria paruh baya itu, tidak lagi memiliki dokumen pribadi, karena ludes terbakar.

"KTP dan Surat Izin Mengemudi (SIM) saya ludes terbakat. Saya sudah tidak memiliki kartu identitas diri sama sekali," kata Haji Rajib kepada Antara di lokasi kebakaran, Senin.

Kondisi yang sama juga dialami sejumlah pedagang yang berjualan di Pasar Sedangdang di Jalan Agussalim, Pamekasan itu.

"Bahkan ada pedagang di pasar ini yang BPKB kendaraan sepeda motornya juga ikut terbakar," kata pria yang juga Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sedangdang itu.

Ia menjelaskan, para pedagang belum sempat mengurus kartu identitas mereka yang ikut terbakar, karena masih berupaya mencari pinjaman modal agar mereka bisa berjualan kembali.

"Tentunya bukan ke bank, tapi kepada famili terdekat. Kalau ke bank, saya tidak memiliki kartu identitas sama sekali," katanya.

Haji Rajib menuturkan, banyaknya kartu identitas diri, serta surat-surat penting lainnya yang ikut terbakar, karena kebanyakan para pedagang tinggal di kios mereka untuk menjaga keamanan.

"Kalaupun pulang ke rumah, paling hanya sebentar saja, setelah itu kembali lagi kesini," terangnya.

Pasar Sedangdang yang terletak di Jalan Kamayoran, Pamekasan pada sisi utara dan Jalan Agussalim pada sisi barat, terbakar Jumat (29/1) sekitar pukul 16.30 WIB.

Sebanyak 80 kios pedagang yang berjualan di pasar itu ludes terbakar dan rata dengan tanah.

Kebakaran pasar ini juga nyaris menghanguskan komplek perumahan TNI yang terletak di Jalan Kesehatan, Pamekasan.

Selama kebakaran berlangsung, hingga sekitar 30 menit kejadian, memang hanya ada satu unit mobil pemadam kebakaran di lokasi kejadian, sehingga api tidak terkendali dan menghanguskan semua kios.

Mobil pemadam tambahan baru tiba di lokasi kebakaran, setelah semua kios ludes dilalap di jago merah.

Kepala Satpol-PP Pemkab Pamekasan Didik Haryadi mengaku, kesulitan menghubungi petugas, dan semua nomor telepon petugas pemadam kebakaran tidak aktif, terutama petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016