Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan lahan-lahan kosong milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) difungsikan untuk peternakan sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan melalui stok aman daging dan kepentingan nasional.

"Kalau saya bisa sampaikan, lahan di sini kurang untuk peternakan dan di Jatim banyak lahan TNI yang tidak digunakan. Seandainya bisa digunakan," ujar Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, Kamis.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, memisalkan lahan TNI Angkatan Laut di Grati, Pasuruan, yang penggunaannya bisa dilakukan dengan cara sewa pakai dan melibatkan swasta serta pemerintah.

"Coba digunakan untuk budi daya sapi, pasti bisa menampung ratusan ribu sampai sejuta ekor sapi. Semoga bisa disampaikan ke Panglima TNI," ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Dengan menggunakan lahan-lahan kosong milik TNI, pihaknya optimistis kekurangan daging yang selama ini selalu terjadi di Indonesia bisa segera ditutupi.

Jawa Timur sendiri, kata dia, setiap tahun sebenarnya mengalami surplus daging sapi, namun surplus dari Jawa Timur tetap belum mampu untuk memenuhi total kebutuhan daging di Indonesia.

Populasi ternak sapi potong di Jawa Timur saat ini mencapai 4.071 ribu ekor, atau setara dengan 27,69 persen populasi nasional yang mencapai 14.703 ribu ekor.

Begitu juga produksi daging sapi Jawa Timur tiap tahunnya mencapai 119.463 ton atau setara dengan 22,12 persen stok daging secara nasional sebanyak 539.965 ton.

Selain itu, untuk untuk sapi perah di Jawa Timur, saat ini memiliki populasi 238 ribu ekor atau mencapai 49 persen dari total populasi sapi perah nasional sebanyak 483 ribu ekor.

"Yang pasti, susu dari Jatim itu menguasai 53 persen produksi susu secara nasional," kata gubernur yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016