Surabaya (Antara Jatim) - Sedikitnya 1.500 santri Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) se-Surabaya melakukan kegiatan manasik haji  memberikan pemahaman agama Islam yang sebenarnya sejak usia dini dan diharapkan dapat menangkal ajaran radikal.

"Kegiatan ini dilakukan untuk menangkal ajaran radikal yang selama ini ramai diperbincangkan, apalagi anak-anak usia dini memang sangat mudah disusupi informasi apa pun," kata Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia(BKPRMI) Surabaya, H. Ahmad Bahruddin, S.Ag, di sela kegiatan Manasik Haji, di Asrama Haji Sukoliko, Surabaya, Minggu .

Ia mengatakan sebagai bentuk rasa prihatin dengan maraknya kegiatan yang mengatasnamakan Islam dengan ajaran radikal, pihaknya merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda, bahwa Islam tidak seperti itu.

"Kegiatan manasik haji ini dilaksanakan untuk mengajarkan kepada para anak mendalami agama Islam sejak dini, dan meluruskan kembali ajaran Islam bahwa agama Islam itu bukanlah agama yang berbasis kekerasan, namun agama 'rahmatan lil alamin," katanya.

Menurut dia, pengenalan agama sejak dini mutlak harus dilakukan karena paham radikal yang sekarang ini muncul, secara cepat harus segera dibendung salah satunya membentuk karakter anak melalui pendekatan agama.

"Pemahaman Islam yang seutuhnya itu harus kita berikan pada anak-anak, seperti sejak sekolah PAUD harus kita tanamkan, bahwa Islam itu membawa keberkahan tidak hanya bagi umat Islam, tapi seluruh umat," katanya.

Dalam kegiatan yang dikemas manasik haji ini anak-anak dituntun layaknya sedang menunaikan haji sehingga mereka lebih paham akan arti ibadah.

Sementara itu, seorang peserta, Nabila Putri Ratnasari asal SDN Mojo 3 Surabaya menyatakan memanjatkan doa untuk kedua orang tuanya,  bangsa dan negara.

"Saya mendoakan keselamatan kedua orang tua. Selain itu juga berdoa untuk bangsa dan negara, agar Indonesia aman dari aksi teror bom,"  lata  siswa kelas IV tersebut. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016