Madiun (Antara Jatim) - Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Madiun, Jawa Timur, memperketat pengamanan terhadap lima narapidana teroris yang menghuni tempat itu pascapeledakan bom Sarinah di Jakarta, 14 Januari lalu. 

Kepala Satuan Pengamanan Lapas Madiun Tjahja Rediantana di Madiun, Jumat mengatakan pengamanan dilakukan dengan sistem buka dan tutup. Sipir yang berseragam maupun tidak, melakukan pemantauan intensif terhadap para narapidana teroris. 

"Pengawasan terhadap narapidana teroris dilakukan baik saat berada di dalam maupun luar ruangan. Pemantauan mereka menjadi fokus kami," ujar Tjahja Rediantana kepada wartawan. 

Menurut dia, peningkatan pengamanan tersebut bertujuan menghindari penyebaran paham radikal oleh narapidana teroris terhadap narapidana lainnya. Selain iti, mereka juga ditempatkan di ruangan tersendiri yang terpisah dengan narapidana lainnya. 

Kelima narapidana teroris tersebut ditempatkan di Blok D yang berada di bagian paling belakang lapas. Blok tersebut memang khusus untuk penempatan narapidana teroris. 

Adapun, kelima narapidana teroris yang saat ini berada di Lapas Madiun, antara lain, Abdullah Ummamity, William Maksum, Muhammad Agung, Ibnu Kholdun, dan Andi Al Kautsar. 

Ibnu Kholdun dan Andi Al Kautsar merupakan narapidana kasus teroris Poso yang pindah ke Lapas Madiun pada 17 September 2015. Abdullah Ummamity merupakan narapidana teroris pindahan dari lapas Porong Sidoarjo pada 11 September 2015, sedangkan William Maksum dan Muhammad Agung merupakan narapidana teroris pindahan dari Lapas Lowok Waru Malang pada Agustus 2015 lalu. 

Pihaknya juga melibatkan kepolisian, dalam hal ini Polres Madiun Kota, guna melakukan pengamanan dan patroli baik di dalam maupun luar lapas. 

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan pihaknya intensif ikut memantau pergerakan jaringan teroris yang meresahkan masyarakat. Baik teroris yang ada di luar yang belum dapat ditangkap polisi maupun teroris yang telah ditangkap dan berada dalam lapas. 

"Polisi terus pantau kemungkinan adanya jaringan teroris yang ada di Jatim. Tidak hanya umum tapi juga yang ada di dalam lapas. Semua diawasi intensif," ujar Irjen Pol Anton saat berkunjung ke Madiun, Senin lalu. 

Guna memantau tersebut, pihaknya meminta semua jajarannya di polres daerah untuk mengetahui gerakan dan komunikasi para personel yang disinyalir terkait dengan kegiatan terorisme. Sedangkan di lapas akan melibatkan para petugas lapas yang ada. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016