Surabaya, (Antara Jatim) - PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) akan memfokuskan diri sebagai bank yang memberikan kredit khusus untuk sektor pangan dan pertanian, karena dinilai memiliki potensi pengembangan yang sangat besar.

Bussiness Banking Director Rabobank Indonesia, Jopie Jusuf, Rabu mengatakan pada tiga bulan ke depan akan difokuskan membiayai pertanian coklat atau kakao, karena Indonesia salah satu produsen coklat terbesar ke-3 dunia di antara negara-negara lain. 

"Kami semakin memantapkan diri untuk memberikan kemudahan dalam pencairan kredit sektor ini, dan dalam tiga bulan ke depan kami menetapkan sebagai bulan coklat. Khusus untuk Jatim juga tidak bisa ditinggal, karena peluang di sini sangat besar,” kata Jopie pada pembukaan kantor cabang Rabobank di Surabaya.

Ia menjelaskan, secara nasional pembiayaan yang akan dikeluarkan Rabobank sekitar 71 juta dolar Amerika Serikat, dan akan menyasar wilayah Jawa Timur serta berbagai wilayah lain di Indonesia.

"Posisi Jatim menjadi tempat yang sangat penting. Hal ini terlihat dengan potensi pangan dan pertanian yang sangat besar. Selain itu, Jatim juga menjadi pusat perekonomian Indonesia Timur," katanya.

Ia mengatakan, kebanyakan perbankan tidak berani melakukan pembiayaan pada sektor pangan dan pertanian, karena dianggap memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. 

"Namun kami sangat optimistis bisa menumbuhkan segmen ini karena sudah berpengalaman lama. Apalagi, Rabobank sudah berdiri selama 118 tahun dan sejak awal berdiri sudah fokus di sektor pertanian dan pangan," katanya.

Jopie mengaku, fokus pembiayaan untuk pertanian dan pangan karena pihaknya memiliki tim riset sebanyak 80 orang, yang mengkaji tentang siklus pertanian serta memberikan pendidikan terkait pengembangan pertanian.

Director Product dan Drect Banking Rabobank, Rusli Sutanto mengatakan fokus pembiayaan pada dua sektor ini akan merambah semua segmen pasar, mulai perusahaan, PT (Perseroan), maupun yayasan, sebab saat ini Rabobank sudah melakukan perubahan pemikran dalam pembiayaan.

Selain itu, kata Rusli, pengeluaran dana pada sektor ini juga dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan nasional, sebab akan sangat menguntungkan.

Rusli mengaku banyak sektor yang bisa dikembangkan dalam pemberian kredit, namun untuk awal tahun pembiayaan akan fokus pada kakao, dan selanjutnya akan dikeluarkan setelah dilakukan analisa untuk sektor lain, seperti sapi.

Sebab, sektor sapi  juga memiliki potensi yang sangat besar, seperti yang terlihat di Jawa Barat yang pernah dilakukan pembiayaan terhadap sapi dengan susu perahnya. 

"Di Jatim nantinya bukan hanya susu sapi, melainkan penggemukan sapi serta pembesaran sapi. dan kalau Sumatera akan difokuskan pada pembiayaan kopi,” ungkap dia.

Sementara itu, jumlah nasabah Rabobank saat ini secara nasional sebesar 60.000 orang, dan sebanyak 80 persen merupakan nasabah pangan dan pertanian dengan aset yang dimiliki mencapai Rp15 triliun.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016