Sumenep (Antara Jatim) - Pesawat milik maskapai PT Airfast dijadwalkan segera melakukan penerbangan untuk mengecek rute jalur perintis ke sejumlah bandara di Jawa Timur.
"Kalau tidak ada perubahan jadwal, pesawat milik PT Airfast yang merupakan operator penerbangan perintis pada tahun ini, akan terbang cek rute pada Senin (25/1) pekan depan," ujar Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo di Sumenep, Rabu.
Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo adalah instansi kepanjangan tangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berada di Sumenep.
Sementara PT Airfast merupakan maskapai yang menjadi operator penerbangan perintis pada tahun ini di empat jalur, di antaranya Sumenep-Surabaya dan sebaliknya, dan Surabaya-Bawean (Gresik) dan sebaliknya.
"PT Airfast akan mengoperasikan satu pesawat terbang jenis Twin Otter DHAC 300 dengan kapasitas angkut 15 penumpang guna melayani jalur penerbangan perintis yang menjadi tanggungjawabnya," kata Wahyu, menerangkan.
Ia menjelaskan, pesawat milik PT Airfast tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Trunojoyo Sumenep pada Minggu (24/1).
"Pilot dan kru pesawat tersebut akan melakukan terbang 'solo' atau tanpa penumpang dari Balikpapan ke Sumenep pada Minggu (24/1) dan selanjutnya melakukan penerbangan cek rute jalur penerbangan perintis pada Senin (25/1) dari Bandara Trunojoyo Sumenep," ujarnya.
Wahyu juga mengemukakan, sesuai informasi dari pihak terkait di Kemenhub, pesawat milik PT Airfast akan memulai penerbangan perdana untuk melayani jalur perintis pada Selasa (26/1).
Secara keseluruhan, jalur penerbangan perintis yang akan dilayani oleh pesawat PT Airfast pada tahun ini adalah Sumenep-Surabaya dan sebaliknya, Surabaya-Bawean dan sebaliknya, Surabaya-Karimunjawa (Jawa Tengah) dan sebaliknya, dan Karimunjawa-Semarang dan sebaliknya.
"Untuk kepastian jadwal dan waktu penerbangan pesawat perintis tersebut di masing-masing bandara, menunggu pemberitahuan lebih lanjut. Saat ini, kami memang masih menunggu pemberitahuan secara resmi dari pihak terkait dan maskapai," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016