Rembang (Antara Jatim) - Proyek Pabrik Semen Gresik di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang merupakan holding dari PT Semen Indonesia Persero siap beroperasi pada akhir 2016, dan kini proses pembangunan sudah mencapai 81,25 persen.

Kepala Permesinan dan Kontruksi PT Semen Indonesia, Heru Indra Widjajanto, Rabu mengatakan  progres pembangunan pabrik berjalan sedikit terhambat akibat cuaca di tahun 2015, sehingga tahapan pembangunan yang seharusnya mencapai 81,60 persen menurun menjadi 86,26 persen.

Hambatan  pembangunan pabrik berkapasitas 3 juta ton semen per tahun itu, kata Heru, murni akibat cuaca dan bukan adanya aksi penolakan warga Rembang yang terjadi selama ini.

"Saya tegaskan hambatan pembangunan pabrik semen murni karena cuaca di sepanjang tahun 2015, dan bukan karena adanya aksi protes beberapa warga terhadap pembangunan pabrik," katanya. 

Meski demikian, Heru optimistis Pabrik Semen Gresik di Kabupaten Rembang beroperasi dan berproduksi secara keseluruhan pada Desember 2016, atau sesuai dengan target awal.

Ia mengatakan dasar pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang mengacu pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2012, yang memerintahkan PT Semen Indonesia membangun dua pabrik semen, yakni di Rembang dan Sumatera Utara. 

Pabrik di Kabupaten Rembang mempunyai luas sekitar 57 hektare, dan mempunyai potensi batu kapur sebagai bahan dasar semen hingga 130 tahun, dengan nilai investasi sebesar Rp4,45 triliun.

Heru mengatakan, sebelum melakukan produksi secara resmi pada akhir 2016, pabrik Rembang akan mengeluarkan produk uji coba dalam bentuk semen kemasan pada akhir Maret 2016 hingga awal April 2016.

"Kita harapkan semua progres pembangunan bisa tepat waktu, dan cepat berproduksi untuk menyuplai semen ke berbagai daerah, termasuk di wilayah Jawa Tengah, sebab persaingan pasar semen akan semakin ketat," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016