Pacitan (Antara Jatim) - Dua wisatawan dilaporkan hilang terseret ombak saat melintasi jalur menuju formasi batuan karang yang biasa disebut dengan istilah Seruling Samudera di Pantai Klayar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu.
     
Sumber Antara di Pacitan menyebutkan insiden wisatawan tenggelam terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, dengan melibatkan empat wisatawan namun dua di antaranya berhasil diselamatkan nelayan dan warga sekitar.
     
"Ya, laporan yang kami terima menyebut ada empat wisatawan yang terseret ombak. Dua berhasil diselamatkan namun dua lainnya hilang terbawa arus laut dan hingga kini belum diketemukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Mujiharto dikonfirmasi melalui telepon.
     
Pantai Klayar yang menjadi lokasi insiden wisatawan tenggelam terletak di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo. 
     
Ia menyatakan belum menerima laporan identitas kedua korban. 
     
Kata Mujiharto, BPBD Pacitan sementara hanya mencatat asal korban dari Kabupaten Ponorogo dan Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. 
     
"Kami masih meluncur ke lokasi dari Pantai Dangkal, nama atau identitas korban belum kami terima. Jika sudah ada atau dapat, saya kabari," ujarnya melalui sambungan telepon.
     
Insiden hilangnya dua wisatawan di Pantai Klayar adalah yang kedua selama dua hari terakhir di Pacitan. 
     
Sebelumnya, insiden serupa terjadi di Pantai Dangkal, Desa Worawari, Kecamatan kebonagung dengan jumlah korban terseret ombak lima orang, dan kini masih ada satu orang masih dinyatakan hilang belum ditemukan.
      
"Petugas gabungan yang semula konsentrasi melakukan penyisiran di Pantai Dangkal terpaksa kami pecah untuk melakukan penyisiran korban tenggelam di Pantai Klayar," kata Mujiharto.
     
Pantai itu menjadi salah satu destinasi unggulan, dan pernah beberapa kali dikunjung mantan Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono semasa masih menjabat sebagai kepala negara.
      
Keelokan wahana wisata pantai ini masyur ke seantero tanah air, bahkan hingga manca negara karena keindahan wahana pantai pasir putihnya, susunan batuan karang, air mancur di tengah batuan karang, serta suara angin yang ditimbulkan hingga menyerupai suara seruling alami.
     
Tak heran, wahan wisata tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat hari libur panjang seperti periode Natal pergantian tahun baru sepekan terakhir yang bersamaan dengan libur sekolah. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016