Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah pertunjukkan yang digelar Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) menambah keramaian tempat wisata Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada saat libur panjang Natal dan Tahun baru 2016.
    
Pelaksana Tugas Dirut PDTS KBS Ashcta Boestani Tajudin di Surabaya, Sabtu mengatakan ada sejumlah atraksi dan juga pertunjukan yang diselenggarakan KBS, seperti ada pertunjukan live music dari band lokal Surabaya dan juga ada pertunjungan seni tradisional reog dan jaranan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya.
    
"Yang dari kita ada kegiatan tunggangan kuda, unta, dan juga gajah. Lalu juga wisata perahu di danau KBS masih jadi primadona, kita memang adakan even-even supaya pengunjung tidak bosan jalan-jalan di KBS," kata Aschta.
    
Selain itu, lanjut dia, juga dibuka layanan terbuka untuk pengunjung, salah satunya adalah children zoo. Pengunjung khususnya anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan satwa kelinci ular dan juga ikan.
    
Menurut dia, libur panjang di penghujung tahun 2015 membawa berkah untuk KBS karena periode liburan tersebut mampu meningkatkan pendapatan PTDS KBS secara signifikan. Selama bulan Desember 2015 PDTS KBS mampu meraup pendapatan Rp3 miliar.
    
Sementara pada periode yang sama di tahun 2014, pengunjung KBS hanya mencapai 60 ribu pengungjung, sedangkan di penghujung tahun 2015 mencapai 87 ribu penjungjung.
    
"Dibanding tahun 2014 kita sudah ada peningkatan sebanyak 28 ribu pengunjung. Sekarang ini kita hemat nafas juga karena even KBS untuk tahun baru masih berjalan sampai tanggal 7 Januari mendatang," katanya.
    
Untuk tahun baru saja, lanjut dia, sebanyak 28 ribu tiket KBS terjual. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap sampai akhir even KBS mendatang, pengunjung KBS bisa stabil sehingga jika dihitung secara kumulatif bisa menghasilkan kunjungan yang lebih banyak.
    
Dari segi pendapatan, Aschta mengatakan, adanya dua liburan panjang  yang sangat membantu pendapatan PDTS KBS seperti halknya bulan Oktober lalu, PDTS KBS sempat mengalami kerugian dari pendapatan tiket untuk menutup biaya operasional. Dimana untuk biaya operasional perbulan sebesar Rp1,7 miliar hanya terpenuhi Rp1,3 miliar dari pendapatan tiket.
    
"Tapi di bulan Desember semuanya tertutup, di bulan Desember lalu pendapatan kita mendapat Rp3 mliar, jadi bisa menutup kekurangan di bulan Oktober lalu," kata Aschta.
    
Ia menyatakan, memang untuk kantong besar PDTS KBS memang terjadi di dua peak season yaitu di liburan Idul Fitri dan yang kedua adalah Natal dan Tahun Baru. Pada dua periode inilah bisa mendongkrak pendapatan dari segi tiket. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016