Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur,
memiliki dua perahu untuk penanggulangan bencana, salah satunya di
kawasan Sungai Brantas.


"Kesiapsiagaan bencana salah satunya banjir bandang dan di Kediri
ini memang harus punya perahu di Sungai Brantas," kata Wali Kota Kediri
Abdullah Abu Bakar saat peresmian operasional perahu tersebut di
bantaran Sungai Brantas Kediri, Sabtu.


Wali Kota mengatakan manfaat perahu itu bukan hanya dalam
penanggulangan bencana saat banjir bandang, melainkan juga bisa
dimanfaatkan petugas untuk membantu membersihkan sungai dari beragam
sampah.


"Ini banyak yang harus dibersihkan dan tanpa perahu juga sulit.
Untuk itu, nantinya juga bisa menggunakan perahu itu," ujarnya.


Sementara itu, Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri mengatakan
pengadaan perahu itu sudah dilakukan sejak lama dan baru terealisasi
saat ini. Perahu itu dibeli dengan harga sekitar Rp190 juta. Selain
perahu itu, nantinya masih ada satu perahu karet bantuan dari pusat.


"Semestinya punya dua perahu, dan saat ini satu perahu bantuan dari pusat akhir bulan ini turun," ujarnya.


Ia mengatakan, adanya perahu itu dinilai akan cukup membantu kerja
petugas. Selain perahu, BPBD juga mempunyai beberapa fasilitas lain
misalnya mobil rescue, mobil pikap, sejumlah sepeda motor trail, serta
sejumlah tenda untuk pengungsi dan dapur umum.


Syamsul mengatakan ancaman banjir bandang di Kediri memang belum
terlihat. Ancaman yang sering terjadi justru musibah angin ribut.
Sejumlah rumah warga maupun kendaraan rusak akibat sapuan angin tersebut
pada akhir tahun lalu.


Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, baik itu ancaman
banjir bandang maupun angin ribut, ia meminta anggotanya untuk selalu
berkeliling, terutama saat hujan turun. Mereka memantau di sejumlah
daerah yang menjadi langganan bencana.


Syamsul menyebut, mempunyai sekitar 40 anggota, dimana 15 di
antaranya adalah pegawai negeri sipil dan lainnya masuk dalam tim reaksi
cepat (TRC). Ia berharap, dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana, bisa
mencegah terjadinya korban akibat bencana alam.


Untuk anggaran dana, Syamsul mengatakan pada 2016 dialokasikan
sampai Rp2 miliar. Dana itu dimungkinkan mencukupi untuk penanggulangan
bencana.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016