Magetan (Antara Jatim) - PT ASABRI (Persero) menyerahkan Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) sebesar Rp305 juta kepada keluarga mendiang Letkol Penerbang Marda Sarjono (40), pilot T-50i Golden Eagle yang tewas dalam kecelakaan pesawat latih tempur milik TNI-AU di Yogyakarta.
     
Direktur Utama PT ASABRI (Persero), Adam R. Damiri, di Magetan, Selasa, mengatakan, santunan yang diberikan, terinci, asuransi tewas sebesar Rp275 juta ditambah beasiswa bagi anak-anak almarhum sebesar Rp30 juta.
     
"Jumlah yang diserahkan tersebut sesuai dengan peraturan baru tentang pemberian asuransi sosial ABRI. Apa yang kami berikan ini merupakan hak dari almarhum yang diterimakan kepada ahli warisnya," ujar Adam R. Damiri seusai penyerahan SRKK di rumah dinas Almarhum Pilot Marda Sarjono di Jalan Cedrawasih II/11 Komplek Lanud Iswahyudi Magetan, Jawa Timur. 
     
Santunan diterima langsung oleh istri almarhum Letkol Penerbang Marda Sarjono, Dian Ambarwati. Dalam kesematan tersebut, Adam R Damiri juga mengugkapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.
     
"Keluarga harus ikhlas, karena semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan YME. Sisi lain, keluarga harus bangga karena almarhum meninggal saat bertugas," kata dia.
     
Santunan yang sama juga diberikan kepada keluarga Kopilot Kapten Penerbang Dwi Cahyono yang juga tewas bersamaan dengan Pilot Letkol Penerbang Marda Sarjono.
     
Istri almarhum Letkol Penerbang Marda Sarjono, Dian Ambarwati, mengucapkan terima kasih atas santunan yang diberikan PT ASABRI (Persero) kepada keluarganya. Santunan tersebut akan ia manfaatkan sebaik mungkin untuk ketiga anaknya yang ditinggalkan almarhum.
     
"Kami mengucapkan terima kasih, karena masih ada yang memperhatikan nasib kami. Kami sudah ikhlas atas kepergian suami dan masih berusaha menata hati untuk kehidupan selanjutnya," ungkap Dian dengan tabah yang kini sedang hamil muda anak keempatnya.
      
Seperti diketahui, satu pesawat latih tempur T-50i Golgen Eagle buatan Korea Selatan, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12), di tengah gelaran kedirgantaraan TNI AU. 
     
Peristiwa itu menewaskan kedua pilotnya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyono. Marda Sarjono dimakamkan di Madiun, sedangkan Dwi Cahyono dimakamkan di Sleman, Yogyakarta. 
     
Letkol Penerbang Marda Sarjono meninggalkan seorang istri bernama Dian Ambarwati dan tiga orang anak. Yakni, Nabila Shafa Nur Aliyyah (12), Asyifa Dianda Nur Aliyyah (5), dan Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono (4). 
     
Sedangkan, Kapten Penerbang Dwi Cahyono meninggal seorang istri bernama Dwi Wanito Ambarsari dan dua orang anak. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015