Gresik, (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jawa Timur hingga kini masih mensterilkan rumah terduga teroris di Jalan Granit Kumala IV Perumahan Kota Baru Driyorejo (KBD) Desa Petikan, Kecamatan Driyorejo, untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88.
Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo saat dikonfirmasi, Senin mengaku tidak bisa memberikan keterangan secara detail aktivitas yang dilakukan di dalam rumah itu, karena penanganan kasus dugaan teroris langsung dibawa wewenang Densus 88.
"Kami sebatas 'back up' atau membantu di tataran lokal Gresik untuk pengamanan warga sekitar, sebab itu wewenang langsung Densus 88 Mabes Polri," katanya di Gresik.
Ady mengatakan, total anggota Polres Gresik yang dikerahkan untuk membantu pengamanan lebih dari seratus personel, di antaranya terdiri dari Shabara, Satreskrim dan Intelejen.
"Tugas kami mensterilkan dan memberitahu ke masyarakat sekitar lokasi, termasuk ke RT dan RW setempat agar tidak mendekat atau melakukan kegiatan di sekitar rumah itu," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penggrebekan di rumah seorang berinisial JY (38) di Kabupaten Gresik pada Sabtu (19/12) malam, dan dalam peristiwa itu JY langsung dibawa menjalani pemeriksaan.
Penggrebekan di Kabupaten Gresik, merupakan satu rangkaian dengan aktivitas serupa yang dilakukan di dua rumah di Jalan Empunala, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam penggrebekan itu, Densus 88 mengamankan satu unit laptop serta sebuah buku jihad, dan membawa beberapa orang dengan cara menutup kepalanya kemudian masuk ke mobil.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf juga mengingatkan kepada ketua RT dan RW di wilayah lokasi penggrebekan untuk mewaspadai orang yang mencurigakan sebagai bentuk antisipasi terhadap gerakan mengarah terorisme.
"Kecurigaan hanya untuk waspada sehingga tidak sampai ada warganya terlibat radikalisme dan terorisme," ujarnya kepada wartawan ketika dimintai tanggapan terkait penggerebakan Densus 88.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, penggerebekan oleh pasukan anti teror tersebut menunjukkan tindakan pencegahan berjalan baik dan patut diapresiasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo saat dikonfirmasi, Senin mengaku tidak bisa memberikan keterangan secara detail aktivitas yang dilakukan di dalam rumah itu, karena penanganan kasus dugaan teroris langsung dibawa wewenang Densus 88.
"Kami sebatas 'back up' atau membantu di tataran lokal Gresik untuk pengamanan warga sekitar, sebab itu wewenang langsung Densus 88 Mabes Polri," katanya di Gresik.
Ady mengatakan, total anggota Polres Gresik yang dikerahkan untuk membantu pengamanan lebih dari seratus personel, di antaranya terdiri dari Shabara, Satreskrim dan Intelejen.
"Tugas kami mensterilkan dan memberitahu ke masyarakat sekitar lokasi, termasuk ke RT dan RW setempat agar tidak mendekat atau melakukan kegiatan di sekitar rumah itu," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penggrebekan di rumah seorang berinisial JY (38) di Kabupaten Gresik pada Sabtu (19/12) malam, dan dalam peristiwa itu JY langsung dibawa menjalani pemeriksaan.
Penggrebekan di Kabupaten Gresik, merupakan satu rangkaian dengan aktivitas serupa yang dilakukan di dua rumah di Jalan Empunala, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam penggrebekan itu, Densus 88 mengamankan satu unit laptop serta sebuah buku jihad, dan membawa beberapa orang dengan cara menutup kepalanya kemudian masuk ke mobil.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf juga mengingatkan kepada ketua RT dan RW di wilayah lokasi penggrebekan untuk mewaspadai orang yang mencurigakan sebagai bentuk antisipasi terhadap gerakan mengarah terorisme.
"Kecurigaan hanya untuk waspada sehingga tidak sampai ada warganya terlibat radikalisme dan terorisme," ujarnya kepada wartawan ketika dimintai tanggapan terkait penggerebakan Densus 88.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, penggerebekan oleh pasukan anti teror tersebut menunjukkan tindakan pencegahan berjalan baik dan patut diapresiasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015