Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kebudyaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyatakan dunia pariwisata di kota pendidikan itu siap "go international", bahkan mulai Januari-Desember 2016 sudah disiapkan sejumlah even bertaraf nasional dan internasional.
"Kami sudah menyiapkan beberapa even nasional maupun internasional pada 2016, seperti 'Indonesia Creative Cities Conference' (ICCC) pada April dan 'Malang Perrforming Art' pada September, bahkan masih ada beberpa even lainnya yang diharapkan mampu menyedot arus wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," kata Ida Ayu di Malang, Jatim, Senin.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kota Malang sudah siap untuk go internasional di bidang pariwisata. Sebenarnya, pada tahun-tahun sebelumnya sudah ada sejumlah even nasional maupun internasional, namun masih belum tereksplore secara maksimal dan belum banyak mendatangkan wisatawan, terutama dari mancanegara.
Ia mengemukakan pada even ICCC yang digelar pada April 2016 kemungkinan juga akan dimeriahkan pula oleh kesenian penampil tamu dari Thailand dan sejumlah negara di Asia lainnya. Sedangkan pada even Malang Performing Art, akan dihadiri oleh peserta dari Australia dan Belgia.
Selain itu, kata Ida Ayu, Disbudpar setempat juga meminta dukungan dari Kementerian Pariwisata untuk menyelenggarkan Archipelago Fashion Carnival yang juga digelar pada September 2016. "Pada gelaran ini kami akan mengundang perwakilan dari tiap daerah di Tanah Air untuk menunjukkan kreasi yang mereka miliki," ujarnya.
Menurut Ida Ayu, sejunlah even nasional dan internasional seni, budaya dan pariwisata di Kota Malang itu tidak saja untuk menghibur warga Malang raya maupun wisatawan yang berkunjung ke Malang, tetapi juga sebagai wujud pelestarian budaya di kota ini. "Harapan kami, even-even yang kami gelar ini bukan semata-mata sebagai hiburan dan upaya untuk emnarik wisatawan lokal maupun mancanegara, tetapi juga melestarikan budaya dari seluruh penjuru Nusantara," katanya.
Beberapa even yang menjadi kalender wisata pada 2016 di Kota Malang, di antaranya adalah Pagelaran Kesenian Tradisionali dan Kreasi Baru (Februari), Malang Kulinary Festival (Maret), Pagelaran Kesenian Tradisionali dan Kreasi Baru, Malang Tourism and Exhibition Fair/ Travel Mart ICCC ( Indonesia Creative Cities Conference), Malang Fashion Street Festival (April).
Sedangkan Mei 2016, bakal digelar Pagelaran Padang Bulan dan Malang Street Percussion festival. Pada Juli akan digelar Festival Seni Religi, Malang Art Week dan Pagelaran Kesenian Tradisionali dan Kreasi Baru, Festival Kendaraan Hias (Agustus), Malang Flower Carnival, Festival music perkusi Kecamatan Sukun dan Malang Performing Art Archipelago Fashion Carnival pada September, serta Ruwatan Kota Malang pada Oktober. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kami sudah menyiapkan beberapa even nasional maupun internasional pada 2016, seperti 'Indonesia Creative Cities Conference' (ICCC) pada April dan 'Malang Perrforming Art' pada September, bahkan masih ada beberpa even lainnya yang diharapkan mampu menyedot arus wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," kata Ida Ayu di Malang, Jatim, Senin.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kota Malang sudah siap untuk go internasional di bidang pariwisata. Sebenarnya, pada tahun-tahun sebelumnya sudah ada sejumlah even nasional maupun internasional, namun masih belum tereksplore secara maksimal dan belum banyak mendatangkan wisatawan, terutama dari mancanegara.
Ia mengemukakan pada even ICCC yang digelar pada April 2016 kemungkinan juga akan dimeriahkan pula oleh kesenian penampil tamu dari Thailand dan sejumlah negara di Asia lainnya. Sedangkan pada even Malang Performing Art, akan dihadiri oleh peserta dari Australia dan Belgia.
Selain itu, kata Ida Ayu, Disbudpar setempat juga meminta dukungan dari Kementerian Pariwisata untuk menyelenggarkan Archipelago Fashion Carnival yang juga digelar pada September 2016. "Pada gelaran ini kami akan mengundang perwakilan dari tiap daerah di Tanah Air untuk menunjukkan kreasi yang mereka miliki," ujarnya.
Menurut Ida Ayu, sejunlah even nasional dan internasional seni, budaya dan pariwisata di Kota Malang itu tidak saja untuk menghibur warga Malang raya maupun wisatawan yang berkunjung ke Malang, tetapi juga sebagai wujud pelestarian budaya di kota ini. "Harapan kami, even-even yang kami gelar ini bukan semata-mata sebagai hiburan dan upaya untuk emnarik wisatawan lokal maupun mancanegara, tetapi juga melestarikan budaya dari seluruh penjuru Nusantara," katanya.
Beberapa even yang menjadi kalender wisata pada 2016 di Kota Malang, di antaranya adalah Pagelaran Kesenian Tradisionali dan Kreasi Baru (Februari), Malang Kulinary Festival (Maret), Pagelaran Kesenian Tradisionali dan Kreasi Baru, Malang Tourism and Exhibition Fair/ Travel Mart ICCC ( Indonesia Creative Cities Conference), Malang Fashion Street Festival (April).
Sedangkan Mei 2016, bakal digelar Pagelaran Padang Bulan dan Malang Street Percussion festival. Pada Juli akan digelar Festival Seni Religi, Malang Art Week dan Pagelaran Kesenian Tradisionali dan Kreasi Baru, Festival Kendaraan Hias (Agustus), Malang Flower Carnival, Festival music perkusi Kecamatan Sukun dan Malang Performing Art Archipelago Fashion Carnival pada September, serta Ruwatan Kota Malang pada Oktober. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015