Blitar (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengakui tingkat partisipasi masyarakat yang kurang maksimal, sehingga banyak warga yang golput, yang salah satunya disumbang dari tenaga kerja Indonesia (TKI), dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal.
     
"Kami perkirakan dari jumlah yang hadir, partisipasi masyarakat sekitar 57 persen. Jadi, angka golput ini salah satunya disumbang dari TKI. Semua TKI di luar negeri terdaftar di KPU," kata Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah di Blitar, Jumat.
     
Ia mengatakan, pada pemilihan legislatif maupun pemilu Presiden sebelumnya, tingkat partisipasi warga di Kabupaten Blitar cukup tinggi mencapai 72 persen. Dengan itu, secara otomatis warga yang golput juga relatif rendah. 
    
Namun, ia mengatakan saat ini jumlah warga yang golput atau tidak menggunakan hak suaranya relatif tinggi. Beberapa hal yang menjadi pemicu ketidakhadiran warga saat pemberian hak suaranya, salah satunya disumbang dari TKI. 
     
Nafifah mengatakan, saat pemilihan sebelumnya, TKI yang bekerja di luar negeri sudah tidak terdaftar sebagai pemilih. Saat itu, jumlah pemilih yang terdata sekitar 930 ribu pemilih. Data jumlah pemilih itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kabupaten Blitar 2015 yaitu 964.928 pemilih. 
     
"Untuk pileg dan pilpres dari TKI sudah tidak terdaftar sebagai DPT KPU Kabupaten Blitar, dan pada waktu pilkada ini, TKI di luar negeri semua terdaftar di KPU. Jadi, ini bisa dilihat perbandingan yang membuat tingkat kehadiran menurun," ujarnya.
     
Selain TKI, ia juga menduga pemicu angka golput yang tinggi karena masyarakat merasa tidak cocok dengan calon kepala daerah yang terdaftar. Mereka merasa tidak mempunyai calon yang tepat, sehingga memilih tidak datang ke KPU. 
     
"Hanya ada satu pasangan calon, masyarakat merasa tidak punya calon dan berarti tidak perlu datang ke TPS," katanya.
      
Sebenarnya, kata dia, KPU juga sudah melakukan beragam sosialisasi terkait dengan kegiatan pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal di Kabupaten Blitar ini. Kegiatan sosialisasi juga merata dilakukan pada semua kelompok masyarakat.
     
Namun, ia juga menilai KPU sudah berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan pilkada dengan calon tunggal ini, dan berlangsung dengan lancar. Untuk saat ini, KPU menyelesaikan beragam administrasi, sebelum penetapan hasil rekapitulasi.
     
Pasangan calon tunggal, yaitu calon Bupati-Wakil Bupati yaitu Rijanto (pejabat kini wakil bupati Blitar) - Marhaenis memenangkan pilkada yang digelar serentak, 9 Desember 2015.
     
Pasangan itu mendapatkan suara "setuju" sampai 428.075 pemilih atau 84,90 persen, sementara yang memilih "tidak setuju" hanya 15 persen atau 76.121 pemilih, sehingga jumlah keseluruhan total yang memberikan hak suara adalah 504.196 pemilih. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015