Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah pengunjung mengeluhkan beratnya medan tempuh menuju lokasi obyek wisata Pantai Kedung Tumpang yang berlokasi di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, Jawa Timur, karena tidak tersedia infrastruktur memadai dan minimnya sarana keamanan.

"Kami tidak berani menyeberangi area pesisir melalui tebing bukit yang berhadapan langsung dengan laut bebas seperti itu, terlalu berbahaya," ujar Sumo Atmaja (50), wisatawan asal Surabaya yang datang bersama rombongan keluarganya, Minggu.

Sumo bersama istri, serta tiga kerabatnya yang lain sebenarnya sempat berjalan kaki cukup jauh dengan menuruni bukit terjal yang hanya menyediakan alat bantu keamanan sederhana, berupa tambang untuk menjaga keseimbangan.

Namun, sesampainya di salah satu sisi Pantai Kedung Tumpang yang 100 persen didominasi batuan karang, mereka hanya terperangah saat menyadari jalur lintas wisatawan untuk mencapai kolam-kolam air asin alami yang terbentuk di atas tebing, harus menyusuri jalur ekstrem tersebut.

Alhasil, hanya keluarga kerabatnya, Andreas Putra bersama sang kemenakan berhasil mencapai titik Kedung Pawon, salah satu area kolam air asin alami yang memiliki pola seperti tapak kaki manusia raksasa.

Kengerian juga dialami sejumlah pengunjung lain. Sama seperti Sumo dan keluarga, beberapa memilih bertahan tidak melanjutkan perjalanan menuju Kedung Pawonan maupun Kedung Gede atau yang biasa disebut dengan istilah Kolam Bidadari.

Mereka mengaku sangat menyesal karena tak bisa menikmati semua wahana wisata alam hingga tuntas. Namun demi alasan keselamatan, pilihan tersebut tetap diambil demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Eman banget (sayang sekali), sebenarnya kami berharap bisa sampai ke kolam air asin yang terkenal dan banyak diunggah di media sosial facebook, instagram ataupun lama-laman "online" atau dalam jaringan (daring) itu. Tapi mau bagaimana lagi, kami benar-benar tidak berani," ujar Dewi, pengunjung lain asal Solo.
 
Sumo, Andreas dan Dewi mengaku sangat berharap pemerintah daerah Tulungagung segera mengambil langkah terkait sarana jalur dan keselamatan pengunjung di kawasan Pantai Kedung Tumpang.

"Memang kami akui fasilitas keselamatan di Pantai Tumpang masih minim. Warga sini berharap banyak ada fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah daerah," kata penjaga pantai Kedung Tumpang, Poit Hadi Wijaya.

Selain masalah infrastruktur yang seadanya dan belum tersentuh pembangunan sehingga mempersulit akses masuk wisatawan, kolam-kolam aor asin yang terbentuk di atas tebing atau batuan karang di Pantai Kedung Tumpang memiliki tingkat kerawanan keselamatan bagi pengunjung.

Pasalnya, banyak wisatawan yang berenang di kolam atau bahkan berjalan hingga mendekati bibir tebing yang curam, sementara ombak besar sesekali menghantam batuan karang tersebut hingga membentuk lidah air yang siap menghisap (menarik) tubuh orang di sekitarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015