Surabaya (Antara Jatim) - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mengaku pihaknya telah memenuhi target dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015 dengan memenangi 13 dari 19 kabupaten/kota se-Jatim yang melaksanakan "pesta" demokrasi itu.

"Hasil hitungan cepat yang dilakukan internal kami sampai Rabu (9/12) malam ada 13 kabupaten/kota di Jatim yang dimenangkan jago kami," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi, di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, pihaknya sejak awal mencanangkan target kemenangan maksimal 15 pilkada dan minimal 13, meski DPP PDIP juga hanya mematok target kemenangan pada 11 kabupaten/kota.

"Sampai saat ini, yang sudah final menang ada pada 13 pilkada, yakni Kota Surabaya, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Banyuwangi, Mojokerto, Ngawi, Trenggalek, Blitar, Kediri, Jember, Sumenep, Lamongan, dan Tuban," katanya.

Bahkan, kemenangan PDIP di Jatim itu masih bisa bertambah lagi, karena masih ada daerah yang proses hitung cepat masih berlangsung, seperti di Kabupaten Malang.

Tentang faktor kemenangannya, politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengatakan kemenangan calon yang diusungnya karena faktor mesin partai yang bekerja maksimal.

"Meski akhirnya ada yang kalah, tapi mesin partai sudah bekerja luar biasa kerja siang malam, apalagi pergerakan calon bersama-sama dengan mesin partai juga ada, kita bergotong royong," katanya, didampingi Wakil Sekretaris DPD PDIP Jatim, SW Nugroho.

Ia menegaskan bahwa faktor pergerakan calon dan partai ini menjadi faktor utama kemenangan. "Seperti Surabaya, calon dan partai bergerak sama-sama dengan sasaran beda, sehingga antara calon dan partai akan menghasilkan suara yang sangat signifikan," katanya.

Senada dengan itu, Wakil Sekretaris DPD PDIP Jatim, SW Nugroho, menambahkan kemenangan pilkada di 13 kabupaten/kota se-Jatim tak lepas dari tiga faktor, yakni popularitas dan akseptabilitas calon, solidnya partai pendukung, dan strategi yang dijalankan.

"Bagi calon petahana juga dilihat rekam jejakdnya. Kalau kinerja baik, potensi kemenangannya sangat besar. Seperti calon kita di Surabaya, Banyuwangi, dan Kota Blitar, persentase suara kemenangannya terbukti sangat besar," katanya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim itu mengakui ada daerah-daerah yang belum seperti yang diharapkan, namun hal itu juga tidak meleset terlalu jauh dari perkiraan awal, karena memang ada daerah yang cukup berat untuk dimenangkan calon dari PDIP.

Sumber lain menyebut calon kepala daerah yang meraih kemenangan cukup besar hingga 80-90 persen merupakan "penghargaan" atas kualitas kepemimpinan mereka yang tanpa "memakai" jaringan birokrasi dan "menyalahgunakan" bantuan sosial (bansos).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol RP Argo Yuwono menegaskan bahwa pihaknya memberi apresiasi pada masyarakat karena mampu menjaga situasi Pilkada Serentak 9 Desember 2015 pada 19 kabupaten/kota se-Jatim dengan cukup kondusif.

"Semuanya aman-aman saja, karena hingga Rabu (9/12) malam tidak ada kejadian menonjol, termasuk Mojokerto dan Situbondo yang diprediksi tajam persaingannya. Alhamdulillah, kondusif," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015