Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meloloskan 104 Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) yang didanai Direktorat Jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk mengikuti PIMNAS 2016.

Humas ITS Surabaya dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu, menyebutkan pengumuman Ditjen Dikti pada 2 Desember 2015 itu menjadikan ITS sebagai Perguruan Tinggi dengan jumlah PKM-KT terbanyak yang didanai pada 2015.

Jumlah PKM-KT yang didanai itu terdiri atas PKM-Gagasan Tertulis (GT) dan PKM-Artikel Ilmiah (AI). Rinciannya, sebanyak 86 dari sekitar 300 PKM-GT yang didanai Dikti dan 18 dari 80 PKM-AI yang dikirimkan yang dinyatakan lolos dan didanai.

"Angka itu cukup membanggakan, karena tahun 2014 hanya 51 buah untuk PKM-GT dan sembilan PKM-AI yang dinyatakan lolos untuk didanai Dikti," kata perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, Hoppy Adi Putra.

Ia menyatakan peningkatan jumlah PKM-KT itu menunjukkan mahasiswa ITS mulai memperhatikan bidang karya tulis, sekaligus menunjukkan kualitas PKM-KT mahasiswa ITS yang semakin baik.

Bahkan, mampu mengungguli perguruan tinggi lain di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta serta Universitas Brawijaya (UB) Malang yang masing-masing hanya mencatatkan 85 dan 55 PKM-KT yang didanai.

"Topik PKM-KT yang sering diangkat mahasiswa ITS akhir-akhir ini terkait pemberdayaan wilayah, terutama ide mengenai transportasi," kata mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS itu.

Ia menjelaskan PKM-KT sedikit berbeda dibandingkan dengan PKM lima bidang. Selain dari segi jadwal yang tak bersamaan, hasil akhir PKM-KT pun tidak sama dengan PKM lima bidang tadi.

"PKM-GT berupa artikel, sedangkan PKM-AI hasilnya adalah artikel ilmiah. Jadi, peningkatan perolehan PKM-KT mengindikasikan kepedulian mahasiswa ITS akan kebiasaan menulis yang cukup penting," ujarnya.

Ia menambahkan konsep PKM-KT sangat cocok untuk mahasiswa baru karena mengajarkan upaya  berpikir kritis dan visioner. "PKM-KT kan tidak terlalu membahas keilmuan, melainkan butuh ide kreatif," ujarnya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015