Surabaya (Antara Jatim) - Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Kota Surabaya terkendala belum dibukanya ruas jalan tol Romokalisari untuk akses pembangunan jalan simpang susun (interchange) JLLB menuju Romokalisari.
    
Asisten II Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya M. Taswin, di Surabaya, Minggu, mengatakan pemkot tengah mengupayakan mengajukan perizinan pembukaan ruas jalan tol Romokalisari ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) agar akses bisa dibuka.
    
"Sebab untuk pengurukan jalan terseut dibutuhkan akses jalan melalui tol romokalisari," katanya.
    
Menurut dia, sekarang ini sedang tahap pengurukan, sedangkan Pemkot Surabaya dapat bagian sedikit untuk pengurukan tepatnya di jalan naik ke interchange tol.
    
"Agar bisa nguruk itu harus masuk ke tol," kata Taswin.
    
Ia berharap minggu depan izin tersebut sudah bisa turun sehingga proses pengurukan jalan lingkar barat juga bisa segera dikebut. Sebab sebagaimana diketahui, untuk penyelesaian jalan sebapanjang 26,1 kilometer itu memang akan berhubungan dengan tol romokalisari.
    
Selain itu, lanjut dia, dalam rangkaian jalan yang membentang dari Kecamatan Lakarsantri hingga Romokalisari itu saat ini juga sudah menunjukkan kemajuan, salah satunya adalah amdal lalin untuk pembangunan interchange juga sudah leluar.
    
"Yang fly over nyambung ke Teluk Lamong itu juga sudah keluar amdal lalinnya. Insyallah cepat lah kalau tinggal penyelesaiannya," kata Taswin.
    
Ia menjelaskan untuk JLLB ini, pemkot hanya kebagian membebaskan lahan sebesar 20 persen, sedangkan 80 persen sisanya adalah milik pengembang.
    
Untuk lahan milik pengembang, dikatakan Taswin malah progress yang dihasilkan jauh lebih cepat. Sebab dari status tanahnya sendiri pun sudah jelas yaitu lahan yang dipakai adalah lahan fasum yang memang diminta oleh pemkot untuk diwujudkan dalam bentuk JLLB tersebut. Sehingga tidak ada urusan untuk pembebasan lahan.
    
Setidaknya ada sekitar sepuluh pengembang yang berpartisipasi dalam penyelesaiann JLLB ini. "Kalau tanahnya pengembang itu malah sudah ada yang jadi. Punyanya Ciputra itu malah sudah jadi sebagian," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015