Surabaya, (Antara Jatim) - Garda Bangsa Jawa Timur membagikan alat pelindung diri kepada masyarakat di beberapa daerah setempat menyusul adanya sejumlah wilayah di Jatim yang sedang mengalami pancaroba dan bisa berdampak terjadinya bencana alam.

Koordinator Relawan Garda Bangsa Jawa Timur, Chusainuddin, Minggu, mengatakan, musim pancaroba ini bisa berdampak terjadinya bencana alam.

"Beberapa daerah di Jawa Timur masuk dalam pemetaan daerah rawan bencana, di antaranya Surabaya, Tulungagung, Lumajang, Bojonegoro, Pasuruan, Malang, Trenggalek, dan sejumlah wilayah lainnya," katanya dalam rilis yang diterima Antara.

Ia mengemukakan, status Gunung Bromo juga menjadi salah satu perhatian utama dari Relawan Garda Bangsa Jatim.

DKC Probolinggo dan Pasuruan melakukan pantuan dan juga memetakan daerah aman bagi penduduk.

"Terlebih saat ini status gunung yang menjadi ikon wisata Jawa Timur ini meningkat. Untuk itu, alat pelindung diri akan dikirimkan untuk membantu bagi warga ataupun petugas yang berada di lokasi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini terdapat 10 ribu masker, seribu helm, jas hujan, sarung tangan "safety" yang sudah disiagakan.

"Dapur umum dan juga beberapa keperluan lainnya juga disiagakan untuk membantu korban bencana," katanya. 

Saat ini, lanjut dia, Koordinator Relawan Garda Bangsa Jatim instruksikan seluruh Dewan Koordinator Cabang (DKC) se- Jawa Timur siaga bencana.

"Kami siapkan 30 relawan di masing - masing kota dan kabupaten. Mereka (relawan) on call 24 jam dibutuhkan oleh pemda setempat. Bahkan saat ini sudah berlangsung pemetaan daerah rawan bencana," katanya.

Selain menyiagakan personil juga ikut memberikan perhatian bagi pihak yang mempunyai peranan penting dalam mencegah bencana. Pemberian peralatan keselamatan terus dilakukan di semua kota dan Kabupaten. 

"Alat pelindung diri sangat penting bagi mereka, dan terkadang mereka mengabaikan keselamatannya hanya untuk menyelamatkan ribuan orang,” ungkapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015