Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya mulai membekali proktor atau petugas yang diberi kewenangan sebagai pengawas utama, untuk menyiapkan pelaksanaan Ujian Nasional Computer Bassed Test (UN CBT).

"Meski pelaksanaan UN CBT tingkat SMP masih akan berlangsung pada tahun depan, namun berbagai persiapan tengah dilakukan Disdik Surabaya agar pelaksanaan UN CBT berjalan dengan lancar," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Surabaya, Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd di kantor Disdik Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, salah satu upaya untuk menyiapkan kesiapan UN CBT adalah dengan menyiapkan para proktor dalam mempersiapkan berbagai kebutuhan terutama dalam hal Informasi dan Teknologi (IT) di sekolah masing-masing.

"Tadi sebanyak 178 proktor dan tenaga IT utama mendapatkan pembekalan UN CBT di dua lokasi yang berbeda yakni di SMPN 39 Surabaya dan SMPN 22 Surabaya. Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari para proktor SMA yang terlebih dahulu berhasil melaksanakan UN-CBT tingkat SMA dan SMK di Surabaya pada tahun lalu," ujarnya.

Ia mengemukakan melalui pembekalan ini nantinya dapat memberikan gambaran secara teknis pelaksanaan UN-CBT, para proktor dan tenaga IT utama yang telah dilatih. Mereka dapat mengajak guru ataupun tenaga adminstrasi  lainnya di sekolah masing-masing yang memiliki keahlian IT untuk turut bergabung menjadi tim IT UN CBT.

“Sebelumnya Disdik telah melakukan verifikasi mengenai kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan UN CBT”.

Menurut dia, sekolah penggabung yang ditempati hanya menyediakan peralatannya saja, sedangkan untuk pelaksanaan operasional proktor dan IT utama inilah nantinya yang akan bertanggungjawab langsung di lapangan selama pelaksanaan UN CBT.

Salah satu proktor dari SMAN 6, Hari Hardjoko berbagi pengalaman dan pengetahuan ketika pelaksanaan UN CBT. Pelaksanaan UN-CBT nantinya akan berlangsung semi online. Secara teknis sistem UNBK nanti akan berlangsung semi online.

"Mekanismenya Server lokal mengunduh paket soal (sinkronisasi), daftar peserta tes secara online denganmenggunakan akses internet beberapa hari sebelum hari H, kemudian peserta tes mengakses tes secara offline ke server lokal. Hasil jawaban peserta dikirimkan secara online (unggah) setelah tes berlangsung ke server pusat," paparnya.

Sementara itu, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan di beberapa SMP Surabaya UN-CBT sudah siap, namun untuk memfasilitasi sekolah yang belum mendapatkan sekolah penggabung, Disdik akan menyiapkan sebuah Testing Center.

"Setiap Testing Center akan disediakan 200 komputer per wilayah, nantinya kita menyiapkan Testing Center di lima wilayah," terangnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, sebelum sekolah tersebut mendaftarkan diri ke Testing Center ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni pertama priorotas sekolah terlebih dahulu menyiapkan kebutuhannya sendiri, seperti memiliki komputer yang sesuai dengan juknis yang ditentukan kemudian melakukan pengecekan spesifikasinya. Komputer juga bisa dipinjam dari siswa.

"Kedua, menjalin koordinasi yang baik dengan yayasan ataupun lembaga bagi sekolah swasta untuk menyiapkan pelaksanaan UN-CBT. Ketiga, dapat bergabung dengan sekolah-sekolah lain yang telah memiliki fasilitas memadai dalam pelaksanaan UN-CBT nantinya," jelasnya.

Selain itu, tahapan keempat, tambahnya baru jika tidak memperoleh sekolah penggabung dan Dispendik telah mencarikan dengan sekolah terdekat juga masih belum terfasilitasi, baru nantinya akan difasilitasi melalui Testing Center.

“Tolong kepada sekolah jangan cepat putus asa berusaha dulu,nanti selama enam hari mulai tanggal 3-9 Desember akan dilakukan simulasi ujian semi online bersama," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015