Tulungagung (Antara Jatim) - Puluhan aktivis dan relawan Komisi Perlindungan Aids (KPA) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur membagikan ratusan kondom gratis ke sejumlah awak dan penumpang bus umum di Terminal Gayatri, Tulungagung, Selasa.
    
Aksi yang dibarengi program layanan klinik "voluntary counselling and testing" (VCT) tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember.
    
"Kegiatan ini bertujuan memberikan layanan pada masyarakat yang berisiko tinggi tertular atau terinfeksi HIV/AIDS," kata Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo di Tulungagung.
    
Sebelum menggelar aksi pembagian kondom dan selebaran berisi sosialisasi dan tata cara pencegahan penularan HIV/AIDS, para aktivis bersama jajaran dinas perhubungan komunikasi dan informatika setempat sempat menggelar upacara peringatan HIV/AIDS di depan Terminal Gayatri.
    
Aksi berlangsung kurang lebih dua jam, bekerja sama dengan puluhan relawan dari komunitas waria setempat itu mendapat respons antusias dari sejumlah awak bus maupun penumpang.
    
Saat digelarnya layanan klinik VCT mobile di area ruang tunggu penumpang, belasan awak bus terlihat mengantri untuk diambil sampel darahnya.
    
Hasil pemeriksaan sampel darah langsung bisa dianalisa tim medis klinik VCT menggunakan reagen atau tester khusus dalam tempo 15 menit.
    
"Reagen ini mampu membaca apakah sampel darah yang diambil mengandung virus HIV atau tidak. Namun tentu hasilnya tidak bisa kami publikasikan karena menyangkut kerahasiaan calon pasien," kata salah satu petugas klinik VCT.
    
Pengelola program KPA Tulungagung, Ifada memastikan, hasil pemeriksaan terhadap belasan awak bus yang secara sukarela memeriksakan diri ke klinik VCT, semuanya negatif.
    
Menurut dia, tujuan utama layanan klinik VCT mobile dan pembagian selebaran serta kondom gratis adalah untuk menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat, sekaligus memberi pemahaman secara utuh mengenai tata cara pencegahan penularan virus mematikan tersebut.
    
"Tidak hanya ke komunitas awak bus dan penumpang di terminal, hari ini kami juga menggelar sosialisasi ke kalangan pelajar dan PNS guru, karena hasil temuan sampai hari ini, dari 15 pegawai negeri sipil yang diidentifikasi tertular HIV/AIDS, mayoritas berlatar belakang pendidik (guru)," ujarnya.
    
Wabup Maryoto Bhirowo juga tidak menampik fenomena banyaknya kalangan PNS guru yang berstatus ODHA (orang dengan HIV/AIDS).
    
Ia menjamin pemerintah daerah bersama KPA memberi jaminan perlindungan terhadap setiap ODHA, termasuk PNS yang diidentifikasi terpapar virus HIV, untuk dijaga kerahasiaan status penyakit yang dideritanya sehingga tetap bisa menjalani hidup secara normal.
    
"Kami justru mendorong masyarakat, dari kalangan manapun termasuk lingkup PNS yang menyadari sebagai bagian berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS untuk segera memeriksakan diri ke klinik VCT. Kami jamin kerahasiaannya," tegas Wabup Tulungagung, Maryoto Bhirowo. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015