Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan "Australian National University Indonesia Project (ANU-IP)" atau pusat studi tentang Indonesia di ANU berencana mengembangkan riset bersama di bidang kemaritiman.

"ANU Indonesia Project itu bukan proyek tentang Indonesia, melainkan pusat studi tentang Indonesia di ANU yang sudah berdiri sejak tahun 1965," kata koordinator ANU-IP Indonesia, Lydia Napitupulu, di Rektorat ITS Surabaya, Senin.

Dalam pertemuan bertajuk "Young Scientist Forum" ANU-IP yang dihadiri Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana M.Sc.ES PhD dan sejumlah pakar kelautan ITS itu, Lydia yang juga dosen FE UI itu menjelaskan ANU-IP sejak berdiri berorientasi pada riset tentang ekonomi.

"Karena itu, kami memiliki program yang fokus pada riset ekonomi, diantaranya Sadli Lecture, Hadi Soesastro Policy Forum, High Level Policy Dialogue Canberra-Jakarta, dan sebagainya, namun sekarang ANU-IP mulai mengembangkan riset yang fokus pada sains," katanya.

Menurut dia, salah satu program kerja sama riset di bidang sains adalah "Young Scientist Forum" yang merupakan riset dengan fokus sains bersama peneliti muda dari UI, ITB, UGM, ITS, dan sebagainya.

"Dengan usia 50 tahun (1965-2015), ANU Indonesia Project merupakan pusat studi tentang Indonesia yang terbesar di dunia. ANU-IP merupakan kumpulan ahli tentang Indonesia di luar Indonesia," katanya.

Dalam berbagai penelitian itu, katanya, hasil penelitian dipublikasikan melalui jurnal ANU-IP dan buku. "Buku terakhir yang kami publikasi adalah buku manajemen dan perekonomian Indonesia era Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.

Menanggapi gagasan ANU-IP itu, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana menyambut baik untuk meningkatkan publikasi hasil riset yang selama ini tergolong rendah. "Bukan tidak ada riset di sini, tapi publikasi memang rendah," katanya.

Padahal, katanya, potensi riset di Indonesia itu bukan kecil, karena itu gagasan ANU-IP melalui "Young Scientist Forum" untuk mempublikasikan hasil riset di bidang sains itu harus dimanfaatkan peneliti ITS semaksimal mungkin.

"Fokus pemerintah Indonesia sekarang ke laut, karena itu ITS akan melibatkan peneliti dalam bidang kelautan untuk melakukan riset kemaritiman bekerja sama dengan ANU-IP, apalagi ITS menyandang spirit 10 November," katanya.

Ia berharap kerja sama riset kemaritiman antara ITS dengan ANU-IP akan meningkatkan gairah untuk riset dan gairah untuk melakukan publikasi riset itu sendiri. "Akhirnya, nama ITS akan semakin dikenal," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015