Sidoarjo, (Antara Jatim) - Para petani tambak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluhkan perilaku tengkulak yang biasa membeli hasil panenan mereka yang dinilai kurang menguntungkan, karena petambak hanya bisa mengikuti harga penjualan sesuai yang ditawarkan oleh pembeli itu.

Salah seorang petani tambak di Sedati, Saiful M, Sabtu, mengatakan, para tengkulak itu selama ini membeli hasil panenan tambak mereka.

"Selama ini petani tambak yang ingin menjual hasil panenannya hanya bisa mengikuti harga pembelian yang ditawarkan oleh para tengkulak," katanya.

Kondisi seperti itulah yang mengakibatkan para petani tambak merasa dirugikan.

"Kalau bisa ada harga pokok penjualan seperti halnya untuk padi hasil panenan petani," katanya.

Ia mengatakan, dengan adanya pedoman harga pembelian, diharapkan para petani bisa melihat berapa kisaran harga yang sedang berlaku di pasar.

"Kalau kondisi seperti selama ini, kami tidak bisa menentukan berapa kisaran harganya. Kami juga tidak bisa menentukan berapa kisaran harga yang dipatok tersebut," katanya.

Ia mengatakan, untuk komoditas bandeng harga jual petani tambak kepada tengkulak berkisar Rp15-20 ribu setiap kilogramnya atau juga tergantung dengan harga di pasaran.

"Kami berharap ada solusi terkait dengan kondisi selama ini supaya hasil panenan petambak bisa dijual dengan harga bagus," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015