Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meminta seluruh pihak untuk mengedepankan dialog dengan semangat musyawarah kekeluargaan untuk mengatasi persoalan pertambangan di kawasan tambang emas Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi.

"Situasinya harus dibuat tenang dengan mengajak masyarakat bermusyawarah sekaligus berdiskusi bersama mencari jalan keluar," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, dalam kasus ini pengusaha pertambangan, warga dan aparat keamanan harus duduk bersama menjaga situasi agar kondusif.

"Saya mendengar situasinya sudah bisa dikendalikan dan ini menjadi tugas kepala daerah beserta Forpimda untuk bersama-sama menjadikan Banyuwangi aman," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Dikonfirmasi terpisah, Penjabat Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan bahwa hasil rapat dengan Forpimda yang juga dihadiri dua direktur dari PT Bumi Sukses Indo (BSI) menyepakati agar semua pihak mendinginkan suasana sehingga tak sampai mengganggu pelaksanaan Pilkada setempat.

" Aktivitas pertambangan di Tumpang Pitu Banyuwangi dihentikan sementara hingga pelaksanaan Pilkada selesai," katanya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Jatim itu juga menjelaskan bahwa pemangku kebijkan seperti, Pemkab, Polres, TNI dan DPRD juga akan bersosialisasi sesuai kewenangan yang dimiliki untuk mendinginkan suasana.

"Pemkab akan membentuk tim khusus yang diketuai Sekkab untuk menjelaskan dan mendekati tokoh-tokoh masyarakat. Begitu juga DPRD akan memberikan informasi kepada konstituen melalui jaringan partai," katanya.

Sedangkan untuk aparat keamanan, kata dia, diharapkan menegakkan supremasi hukum bagi masyarakat yang melakukan perusakan.

"Untuk korban, baik dari aparat kepolisian dan masyarakat, kami meminta PT BSI menanggung semua biaya perawatan hingga sembuh," katanya.

Sehari sebelumnya, unjuk rasa yang digelar ratusan warga antitambang di sekitar lokasi tambang emas Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, berakhir ricuh hingga menyebabkan tindakan anarkis massa dengan membakar sejumlah sarana milik pengelola tambang.

Dua warga tertembak peluru karet aparat kepolisian dan sejumlah personel Polres Banyuwangi mengalami luka-luka akibat lemparan batu dari massa. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015