Jember (Antara Jatim) - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, berdemonstrasi menuntut penghentian pengiriman tenaga kerja wanita di bundaran DPRD setempat, Rabu.
"Banyak TKW yang menjadi korban kekerasan di berbagai negara tujuan, sehingga kami mendesak pengiriman buruh migran perempuan dihentikan secara total," kata koordinator aksi MHTI Jember, Naraini Khoirina.
Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), lanjut dia, menyebutkan jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri sekitar 6,5 juta orang yang tersebar di beberapa negara, namun penempatan TKI di sektor informal masih mendominasi hingga 78 persen dan sebagian besar adalah pembantu rumah tangga.
Menurut dia, persoalan TKW yang sangat kompleks di negara tujuan dan banyaknya persoalan domestik yang ditinggalkan, seharusnya membawa pemerintah untuk memberikan keputusan yang tegas terkait dengan kebijakan tentang pahlawan devisa negara itu.
"Menjadikan perempuan sebagai tulang punggung untuk menggenjot devisa negara adalah kebijakan yang salah dan merendahkan martabat bangsa," katanya.
Ia menilai akar persoalan kemiskinan yang mendorong pilihan masyarakat menjadi tenaga kerja wanita karena demokrasi-neoliberal yang diadopsi pemerintah belum bisa memberikan kesejahteraan.
"Banyak pihak yang sepakat menyatakan akar masalah TKI adalah kemiskinan, sehingga seharusnya pemerintah memberikan solusi yang tepat dan bukan sebaliknya," katanya.
Ia menilai pemerintah mengedepankan potensi TKW sebagai penghasil devisa negara sebagai komoditas lain yang bisa diekspor, namun tidak ada tanggung jawab penuh pemerintah untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan TKW yang sering menjadi korban kekerasan.
"Hak bekerja bagi perempuan seharusnya dipahami bahwa tidak ada kewajiban bagi perempuan untuk mencari nafkah bagi diri dan keluarganya, terlebih bila ada risiko eksploitasi dan tidak ada jaminan perlindungan fisik dan kehormatannya," paparnya.
Setelah melakukan orasi politik dan teatrikal monolog terkait dengan kekerasan yang dialami TKW, sejumlah perwakilan MHTI Jember menyerahkan tuntutannya kepada anggota DPRD Jember.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015