Surabaya, (Antara Jatim) - Pergeseran bangkai kapal motor (KM) Wihan Sejahtera dari posisi semula atau titik awal tenggelamnya kapal tersebut saat ini mencapai 40 meter, dan terus diupayakan pergeseran meski saat ini masih mengalami kendala.

"Tidak ada upaya penghentian penarikan dan terus kita upayakan menggunakan kapal lain, sebab penggunaan tiga 'tank boat' sebelumnya tidak maksimal, sehingga masih mencari alternatif lainnya," ucap Kepala Bagian Tata Usaha Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Marzuki di Surabaya, Selasa.

Ia menegaskan tidak akan ada upaya menghentikan penggeseran atau merapatkan KM Wihan Sejahtera menuju bangkai KM Tanto Hari, karena posisinya saat ini menganggu Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Setelah itu, kata Marzuki, pemilik KM Wihan Sejahtera akan diwajibkan mengangkat bangkai kapal dari perairan dengan batas waktu 180 hari, sesuai ketentuan atau peraturan pelayaran.

"Sedang kita upayakan menggunakan kapal lain atau balon udara, dan kami dari Kesyahbandaran terus melakukan rapat untuk mencari solusi," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Kapten Rudiana mengatakan kendala yang dialami selama melakukan penggeseran bangkai kapal adalah keterbatasan peralatan.

Oleh karena itu, Rudiana mengaku telah menyerahkan kembali proses penggeseran dan pengangkatan bangkai kapal kepada pihak pelayaran atau pemilik kapal, PT Trimitra Samudra.

Sebelumnya, Syahbandar bersama tim gabungan penarik bangkai KM Wihan Sejahtera sudah lima hari melakukan upaya penggeseran dari APBS, dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Syahbandar menargetkan 180 hari kepada pihak pelayaran untuk menyelesaikan proses pengangkatan kapal.

"Apabila apabila dalam target waktu yang ditentukan tidak dapat terselesaikan, proses pengangkatan kapal akan diambil alih pemerintah untuk dilelang," tukasnya.

KM Wihan Sejahtera yang mempunyai rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende dilaporkan mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Teluk Lamong, Tanjung Perak, Surabaya, setelah bertolak dari Terminal Jamrud Perak pada Senin (16/11) pukul 08.00 WIB.

Kapal jenis "roll on-roll off" (ro-ro) itu dioperasikan PT Trimitra Samudra, dan memiliki panjang serta lebar masing-masing 120.6 meter dan 23.12 meter, dengan berat kapal 9.786 GRT.980.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015