Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memimpikan adanya kampus Islam bertaraf internasional di daerah itu yang nantinya menjadi rujukan para ilmuwan Muslim dari seluruh daerah, bahkan negara lain.

"Indonesia ini mayoritas berpenduduk muslim dan berciri khas dibandingkan Negara Islam lainnya sehingga sangat pantas memiliki kampus Islam internasional," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di sela pertemuan Forum Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, untuk menuju kampus Islam berstandar internasional maka yang harus menjadi perhatian adalah penampilan, mulai dari infrastruktur dan kebersihannya.

Ia memisalkan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, salah satu kampus Islam yang terus melakukan pembangunan, baik dari sisi manajemen dan infrastrukturnya.

Pendidikan Islam, lanjut dia, memadukan kemampuan spiritual, intelektual, keterampilan dan penampilan sehingga seharusnya sudah tidak ada lagi yang bangunannya rusak karena berkaitan langsung dengan penciptaan generasi penerus cerdas dan berakhlak.

Tidak itu saja, dengan perubahan manajemen pola pengajaran dan pengelolaan pendidikan Islam maka itu sama dengan mendukung proram revolusi mental yang telah digagas Presiden RI Joko Widodo.

"Ini penting, sebab pengajar dan manajemen pengajaran menentukan keberhasilan proses pendidikan sebesar 60 persen," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Selain itu, dengan kebangkitan pendidikan Islam maka akan mendukung peningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), baik di Jatim dan Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nur Syam mengatakan bahwa pertemuan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menjadi harapan dihasilkannya rekomendasi untuk kemajuan fakultas.

"Apalagi menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 sehingga harus benar-benar dipikirkan cara meningkatkan kualitas dosen yang berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan," kata mantan Rektor IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel tersebut.

Ia berpendapat kualitas pendidikan sangat berpengaruh pada indeks kompetisi global dan indeks pembangunan manusia sehingga peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar yang menyerap anggaran cukup besar harus berimplikasi pada peningkatan kualitas pendidikan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015