Surabaya (Antara) - Seribu santri mengikuti Pelayaran Santri Bela Negara yang berangkat dengan dengan kapal perang dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yakni KRI Banda Aceh-593.

"KRI Banda Aceh-593 telah dipersiapkan, baik kondisi kapal dan pengawaknya untuk mendukung kegiatan bela negara bagi para santri, pemuda, pelajar, dan mahasiswa itu," kata Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) P. Rahmad Wahyudi SE dalam keterangan pers Dispen Kolinlamil yang diterima Antara di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, Kolinlamil sudah menyiapkan kapal perangnya untuk mendukung kegiatan bela negara yang merupakan kegiatan nasional itu, termasuk pelayaran santri bela negara atau sebelumnya dengan kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015.

"Dalam ekspedisi itu KRI Banda Aceh-593 sebagai kapal markasnya menempuh rute Jakarta - Makassar - Sorong - Saumlaki - Kupang - Jakarta atau dengan jarak kurang lebih 6.850 kilometer untuk menyeimbangkan distribusi perekonomian antara Indonesia barat dan timur," katanya.

Dinas Penerangan Kolinlamil menyatakan peserta Pelayaran Santri Bela Negara itu terdiri dari santri, pelajar, pemuda, mahasiswa dan Komunitas Islam Nusantara.

Pelayaran dengan kapal perang jenis Landing Personel Dock (LPD) itu merupakan serangkaian kegiatan pelatihan bela negara dan penanaman rasa cinta Tanah Air (Hubbul Wathan) yang dikemas dalam bingkai pelayaran laut.

Dalam kegiatan diatas kapal perang TNI AL itu, pelatihan kemampuan Bela Negara secara Psikis, Intelegensia, Fisik dan Spiritual itu berlangsung pada 20 hingga 26 November 2015 dengan rute Jakarta - Surabaya - Jakarta.

Selain itu, pelayaran santri bela negara ini juga dimaksudkan sebagai pembinaan kesadaran bela negara secara terpadu dan berkelanjutan dari aspek wawasan kemaritiman nasional sesuai dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Kegiatan itu merupakan kerja sama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AL, Kemenristekdikti, Kemenpora, dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).

Sementara itu, prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Latihan PPRC TNI 2015 mengikuti pameran Alutsista TNI di Daruba, Morotai, Maluku Utara yang dilaksanakan setelah selesai melaksanakan Pendaratan Khusus (Ratsus) Satgaslat PPRC (19/11).

"Keikutsertaan prajurit Korps Marinir TNI AL beserta Alutsistanya dalam Pameran tersebut bertujuan agar masyarakat Indonesia, khusunya masyarakat Pulau Morotai mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang Korps Marinir TNI AL," kata Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir Letkol Marinir Freddy Ardianzah. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015