Madiun (Antara Jatim) - PT Industri Kereta Api (INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, berhasil memenangkan tender senilai 72 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp900 miliar untuk pengerjaan sebanyak 150 unit kereta penumpang pesanan  Bangladesh.
     
"Tender tersebut berhasil kami menangkan karena PT INKA bisa memenuhi persyaratan teknis dan kualitas yang diinginkan oleh Pemerintah Bangladesh," ujar Direktur Komersial dan Teknologi PT INKA Yunendar Aryo Handoko, di Madiun, kepada wartawan, Jumat.
     
Selain itu, harga yang ditawarkan juga mampu bersaing dengan kompetitor dari Tiongkok dan India. Sebab, Bangladesh belum mampu mengikuti harga yang ditawarkan oleh Jepang dan sejumlah negara Eropa. 
     
Menurut Yunendar, kontrak tender tersebut diperoleh pada November tahun 2014 dan akan diserahkan secara bertahap hingga selesai pada akhir tahun 2016 mendatang. 
     
"Untuk tahap awal, akan diserahkan 11 kereta dari 150 kereta atau gerbong yang dipesan, pada Februari 2016. Sisanya akan diserahkan secara bertahap hingga akhir tahun 2016 sesuai masa berlaku kontrak," kata dia. 
     
Ia menjelaskan, sejauh ini pengerjaan kereta pesanan Bangladesh untuk tahap pertama telah mencapai 70 persen. Sehingga pihaknya optimistis pada batas waktu tahap pertama Februari 2016 mendatang dapat dilakukan pengiriman.
     
Untuk memantau pengerjaan pesanan tersebut, delegasi Perkeretaapian Bangladesh telah dua kali meninjau ke PT INKA. Pertama dilakukan pada Januari 2015 dan kedua dilakukan pada tanggal 20 November 2015.
     
"Kali ini Delegasi Perkeretapian dari Bangladesh sengaja berkunjung ke PT INKA untuk melihat perkembangan pengerjaan pesananannya tersebut. Selain itu juga untuk menyetujui komponen-komponen yang akan dipasang di kereta," kata dia.
     
Yunendar menambahkan, kunjungan delegasi tersebut memiliki arti penting bagi PT INKA, sebab jika pesanan 150 kereta ini lancar maka INKA akan mendapat pesanan pengadaan 250 kereta lagi pada tahun berikutnya.
     
"Saat ini sedang dipersiapkan tender berikutnya untuk pengadaan 250 unit kereta. Itu nilai kontraknya mencapai 150 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp1,7 triliun," katanya.  (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015