Bojonegoro (Antara Jatim) - Perolehan air di Waduk Pacal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih minim baru sekitar 800 ribu meter kubik, dengan ketinggian air pada papan duga di waduk setempat mencapai 102,85 meter, Rabu.
     
Pengawas Waduk Pacal Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jaiman, mengatakan, masih minimnya perolehan air di Waduk Pacal, karena hujan di daerah tangkapan airnya masih belum terlalu deras.
     
Pasokan air yang masuk ke waduk, lanjut dia,  terbesar dari Kali Gondang, sedangkan dari Kali Sugihan, yang juga memasok air ke waduk setempat, masih minim.
     
"Pasokan air dari Kali Sugihan masih kecil, sebab di daerah Waduk Pacal, dan sekitarnya hujannya masih belum deras, dalam dua pekan terakhir," jelas dia.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan perolehan air di Waduk Pacal tahun ini masih kalah jauh dibandingkan dengan perolehan air tahun lalu. 
     
"Tahun lalu perolehan air dalam waktu bersamaan sudah jutaan meter kubik," ucapnya.
     
Meskipun perolehan air masih minim, lanjut dia, air nyang tertampung mampu mengamankan bangunan Waduk Pacal, dari kerusakan.
     
"Meskipun air yang tertampung masih minim, tapi cukup untuk mengamankan bangunan waduk dari kerusakan, akibat mengalami kekeringan," ucapnya.
     
Saat ini, katanya, pintu pengeluaran Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, dalam kondisi tertutup.
     
"Air waduk tidak dikeluarkan," ujarnya.
     
Data di UPT Bengawan Solo, Waduk Pacal, yang sebelumnya mampu menampung air sekitar 23 juta meter kubik, tahun ini menurun hanya mampu menampung air sekitar  17 juta meter kubik, disebabkan bangunan pelimpasnya rusak diterjang banjir bandang. 
     
"Meskipun bangunan pelimpas yang jebol sudah diperbaiki, tapi rawan jebol, karena belum permanen, sehingga daya tampung Waduk Pacal tidak bisa maksimal," jelas Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menambahkan. 
     
Oleh karena itu, menurut dia, pola musim tanam areal pertanian di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, pada musim tanam tahun depan harus menyesuaikan dengan daya tampung air yang tersedia.
     
"Normalnya padi-padi-bero. Itupun padi yang kedua juga harus dibatasi jumlah arealnya, agar tidak terjadi kekurangan air," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015