Surabaya (Antara Jatim) - Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur masih melakukan pendataan ulang korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera, karena data dari penumpang berbeda dengan pemilik kapal.

"Kami masih mencari kepastian jumlah penumpang. Total baru 140 penumpang yang dievakuasi, dan informasi jumlah masih simpang siur. Ada yang mengatakan 153 penumpang, namun ada yang mengtakan 178 penumpang," kata Kepala KSOP Tanjung Perak, Surabaya, Rudiana, Senin.

Ia mengatakan sesuai data manifest yang ditemukan ada sebanyak 153 penumpang, namun berdasarkan data yang diteliti dari berbagai pihak, termasuk penumpang total ada sebanyak 178 penumpang.

"Oleh karena itu kami belum bisa memastikan dan berencana melakukan pencarin  lagi dengan cara penyelaman, yang kemungkinan dilakukan besok," katanya.

Sebelumnya, Kepala Humas Pelabuhan Teluk Lamong Reka Yusmara Mardiputra mengatakan, sebanyak 140 korban yang dievakuasi melalui pelabuhan setempat langsung dilarikan ke Rumah Sakit "Porth Health Centre" (PHC) dan Gapura Surya Nusantara (GSN) untuk mendapatkan penanganan dan perawatan.
      
"Untuk total manifest atau jumlah keseluruhan penumpang saya tidak tahu, namun hari ini kami melakukan evakuasi sebanyak 140 penumpang yang berhasil diselamatkan dari kapal tenggelam," kata Reka di Teluk Lamong.
     
Terkait kondisi kapal, Reka menjelaskan akan dievakuasi ulang namun saat masih dibiarkan tenggelam ke dasar laut hingga menunggu mesin kapal mati demi keselamatan perairan Teluk Lamong.
      
"Kita biarkan tenggelam dulu, dan setelah itu kita lakukan evakuasi lainnya, sebab apabila tidak dimatikan nanti mesin kipas kapal nyala terus, dan itu bahaya," kata Reka.

Ia menjelaskan, berdasarkan data penumpang yang telah dievakuasi dari Pelabuhan Internasional Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur dalam keadaan selamat total ada 140 korban.

Sementara itu, Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan keberadaan bangkai kapal akan secepatnya dievakuasi , dan saat ini tim penyelamat masih melakukan pemasangan rambu navigasi.

"Bangkai kapal akan tetap diangkat, sebab kalau ditenggelamkan tetap berisiko, dan pemilik kapal yang akan bertanggungjawab mengangkat bangkai tersebut," katanya.(*)

 



Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015